Kisah Haru Nelayan Hamzah: 4 Hari Terapung, Selamat Usai Kapal Pecah di Laut Bangka

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kisah Haru Nelayan Hamzah: 4 Hari Terapung, Selamat Usai Kapal Pecah di Laut Bangka

Nelayan Hamzah Selamat Setelah 4 Hari Terombang-Ambing di Laut

Seorang nelayan bernama Hamzah berhasil selamat setelah empat hari terombang-ambing di laut. Kejadian ini terjadi setelah kapal yang ditumpanginya pecah akibat gelombang besar di perairan Karang Mardalena, utara Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah.

Insiden tersebut terjadi pada Jumat (15/8/2025). Kapal KM Osela yang membawa sembilan orang—termasuk satu nakhoda dan delapan anak buah kapal (ABK)—tenggelam akibat cuaca buruk. Pada Senin (18/8/2025) pukul 07.20 WIB, tim SAR menemukan satu korban dalam kondisi selamat. Korban tersangkut di bagan milik Afen, warga Desa Rebo Sungailiat, sambil berpegangan pada gabus apung.

Hamzah, kapten kapal KM Osela, merupakan korban yang berhasil diselamatkan. Sebelum kejadian, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Perikanan Tanjung Pandan, Belitung, menuju perairan Karang Mardalena untuk mencari ikan. Namun, pada dini hari berikutnya, kapal pecah diterjang badai dan perlahan tenggelam.

Saat kejadian, para awak berusaha menyelamatkan diri menggunakan box fiber dan peralatan apung seadanya. Sayangnya, hingga kini delapan ABK lain masih belum ditemukan. Afen, pemilik bagan tempat Hamzah tersangkut, segera melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Pangkalpinang.

Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan pengerahan tim gabungan yang melibatkan Polairud, BPBD, serta nelayan setempat menggunakan KN SAR Karna. Korban saat ini masih dievakuasi menuju Pangkal Balam untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara itu, tim SAR terus melakukan pencarian terhadap delapan ABK lainnya yang belum ditemukan.

Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih berlangsung dan menjadi fokus utama tim penyelamat. Pihak SAR berharap seluruh awak lainnya segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Sebelumnya, informasi mengenai nelayan yang terdampar di bagan laut di dekat perairan Pantai Rebo, Kabupaten Bangka, telah diketahui. Informasi ini diperoleh dari Kepala BPBD Kabupaten Bangka, Rusmansyah, pada Senin (18/8/2025). Menurutnya, pihaknya menerima informasi tersebut dari masyarakat. Dijelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat, 15 Agustus 2025 lalu.

Menurut Rusmansyah, dari informasi yang diterima, seorang ABK tersangkut atau terdampar di bagan di perairan Pantai Rebo. Kata dia, informasi yang disampaikan oleh ABK yang tersangkut di bagan Apen (nama orang pemilik bagan) 5 km dari Pantai Rebo menyebutkan bahwa kapal nelayan dari Belitung pecah di laut Belitung pada hari Jumat tanggal 15 Agustus lalu dan ABK berjumlah 9 orang.

Satu dari 9 orang ABK tersebut tersangkut di bagan setelah 4 hari terombang-ambing di laut. Kondisi yang bersangkutan dalam keadaan lemas dan sedang beristirahat di bagan tersebut. Sedangkan delapan orang lainnya masih hilang.

Meski demikian, Rusmansyah belum dapat menjelaskan secara pasti bagaimana kronologi peristiwa tersebut, termasuk di perairan mana kapal nelayan itu pecah lantaran dihantam ombak. Kendati begitu, ia menginformasikan bahwa saat ini Tim SAR sedang menuju ke bagan yang dimaksud untuk mengevakuasi satu orang ABK terdampar tersebut.

Saat ini, Tim SAR sedang menuju ke Bagan Apen bergerak dari pelabuhan Pangkal Balam dan korban selamat akan dievakuasi ke Pangkal Balam. Diketahui, nama nelayan yang selamat tersebut adalah Hamzah, pria berumur 41 tahun asal Lombok Sumbawa yang bekerja dengan Apin Belitung.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah memberangkatkan TIM menuju lokasi yang dimaksud. "Tim sudah kita berangkatkan ke lokasi menggunakan (kapal) KN SAR Karna. Bagan nya daerah Tuing," kata Oka.