Kinerja Menggembirakan Bisnis Emas Bank Syariah RI, Pemain Baru Bullion Muncul?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pertumbuhan Bisnis Emas di Perbankan Syariah

Bisnis emas di perbankan syariah saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan. Kenaikan permintaan terhadap produk emas semakin meningkat seiring dengan peluncuran bank emas atau bullion bank. Salah satu contohnya adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) yang sedang mempertimbangkan pengembangan bisnis bullion melalui entitas barunya, Bank CIMB Niaga Syariah.

Bank CIMB Niaga Syariah kini dalam proses spin-off untuk berstatus sebagai bank umum syariah. Direktur Utama CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyatakan bahwa saat ini fokus utama adalah pada proses spin-off tersebut. Meskipun demikian, ia belum memberikan detail rinci tentang rencana pengembangan bisnis bullion bank.

Bisnis emas juga menjadi salah satu lini usaha yang berkembang pesat di perbankan syariah. Seperti yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), beberapa bank syariah lain seperti BCA Syariah dan Bank Muamalat juga telah mulai menggarap bisnis emas meski masih dalam bentuk pembiayaan emas.

Proses Spin-Off dan Regulasi

Pemisahan unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga dilakukan sesuai dengan regulasi yang menetapkan bahwa UUS dengan nilai aset mencapai 50% dari total aset induk atau memiliki aset minimal Rp50 triliun harus melakukan pemisahan. Pada tahun 2024, total aset UUS CIMB Niaga mencapai Rp67,5 triliun atau sekitar 19,3% dari total aset induk.

Dalam rangka pemisahan tersebut, perseroan menyusun rancangan pemisahan yang akan diajukan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Proses ini merupakan langkah penting dalam menjaga kepatuhan terhadap regulasi dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pertumbuhan Bisnis Emas di Bank Syariah Lain

Beberapa bank syariah besar telah lebih dulu mengembangkan bisnis emas dan mencatatkan pertumbuhan signifikan. Contohnya adalah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan bank emas. Dalam waktu singkat, pembiayaan cicil dan gadai emas BSI pada Mei 2025 mencapai Rp16,43 triliun, naik 92,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, BSI juga sedang mengajukan izin tambahan untuk meluncurkan produk simpanan emas pada kuartal IV/2025. “Mudah-mudahan izinnya bisa keluar sebelum akhir tahun ini,” ujar Anton.

BCA Syariah juga menunjukkan tren serupa. Segmen konsumer bank ini mencatatkan pertumbuhan pembiayaan tertinggi sebesar 56,1% YoY, dengan kontribusi terbesar datang dari pembiayaan emas yang tumbuh 231,2% YoY mencapai Rp300 miliar. Fitur mobile banking BSya by BCA Syariah memudahkan masyarakat dalam berinvestasi emas.

Bank Muamalat Indonesia mencatatkan pembiayaan emas sebesar Rp348 miliar hingga Juni 2025 melalui produk Solusi Emas Hijrah. Bank Muamalat menargetkan pembiayaan emas tahun ini dapat melampaui Rp500 miliar.

Strategi dan Proyeksi Pasokan Emas

Head of Retail Financing Bank Muamalat Agus Andipratama Amir menjelaskan bahwa realisasi ini melonjak signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kepemilikan logam mulia. Kontribusi pembiayaan emas terhadap outstanding pembiayaan konsumer baru mencapai 10% per Juni 2025, namun komposisi booking dari total pencairan pembiayaan konsumer sudah mencapai 50% secara year to date (YtD).

Bank Muamalat kini menggencarkan pembiayaan konsumer seiring transformasi bisnis yang sedang berlangsung. Strategi ini didukung penguatan layanan digital agar tetap kompetitif dan relevan, misalnya melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN.

Ketatnya Pasokan Emas

Meski bisnis emas menjanjikan, pasokan emas menjadi perhatian khusus. J.P. Morgan dalam risetnya memprediksi harga emas akan terus meningkat, yang diiringi dengan ketatnya pasokan emas. Kenaikan permintaan global membuat pasokan emas semakin ketat.

Harga emas telah melesat sekitar 30% YtD dan mencapai rekor tertinggi US$3.500 per troy ounce pada April 2025, atau sekitar Rp57,35 juta. Fenomena serupa terjadi di negara lain, seperti Korea dan China, di mana penjualan emas batangan ke bank-bank domestik dihentikan dan pasokan emas fisik mengalami perlambatan.