
Rencana Ekspansi Medikaloka Hermina Tbk. pada Tahun 2026
PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), salah satu emiten rumah sakit terbesar di Indonesia, tengah mempersiapkan berbagai strategi ekspansi untuk tahun 2026. Direksi perusahaan menyatakan bahwa rencana ini mencakup beberapa aksi korporasi yang akan dilakukan selama tahun tersebut.
Sejalan dengan rencana ekspansi, HEAL juga sedang menyelesaikan pembangunan dua rumah sakit baru di Bali dan Jawa Tengah. Proyek ini telah dialokasikan dana sebesar lebih dari Rp400 miliar. Menurut Managing Director Finance and Strategic Development Medikaloka Hermina, Yulisar Khiat, nilai investasi untuk rumah sakit di Bali sekitar Rp200 miliar lebih, sedangkan untuk Salatiga hampir mencapai angka yang sama. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan tanah, konstruksi, hingga persiapan operasional.
Kedua rumah sakit tersebut akan memiliki klasifikasi tipe C dengan kapasitas tempat tidur masing-masing sebanyak 100 unit. Pembangunan rumah sakit di Bali direncanakan rampung pada November 2025, sementara di Salatiga akan selesai pada Desember 2025 atau Januari 2026.
Pada tahun depan, HEAL tidak hanya fokus pada pembangunan fisik rumah sakit, tetapi juga menjajaki kemungkinan akuisisi. Yulisar Khiat mengungkapkan bahwa perusahaan merencanakan pembangunan tiga rumah sakit baru pada 2026, serta potensi melakukan satu aksi akuisisi. Meskipun detail objek akuisisi belum dipublikasikan, ia menyatakan bahwa pilihan akan didasarkan pada visibilitas terbaik bagi perusahaan.
Hingga saat ini, HEAL telah memiliki lebih dari 51 rumah sakit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sejak 2020, jumlah rumah sakit yang dibangun rata-rata meningkat sebanyak 2–3 unit setiap tahunnya. Pada 2024, perusahaan berhasil membangun empat rumah sakit baru di lokasi seperti Pasuruan, Madiun, PIK 2, dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan pertumbuhan jumlah rumah sakit, kapasitas tempat tidur HEAL juga meningkat. Saat ini, total tempat tidur yang tersedia mencapai 8.287 unit. Hingga tahun 2030, HEAL menargetkan jumlah rumah sakit mencapai 65–70 unit dan kapasitas tempat tidur sebanyak 12.000–15.000 unit.
Kinerja Semester Pertama Tahun 2025
Laporan keuangan per 30 Juni 2025 menunjukkan bahwa HEAL berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 1,32% secara year on year (YoY) pada semester pertama tahun ini. Pendapatan naik dari Rp3,34 triliun pada paruh pertama 2024 menjadi Rp3,38 triliun pada periode yang sama 2025.
Pendapatan utama berasal dari operasional rumah sakit di Pulau Jawa, yang memberikan kontribusi sebesar Rp2,89 triliun. Sementara itu, pendapatan dari rumah sakit di Sumatra mencapai Rp316,43 miliar, diikuti oleh Rp263,71 miliar dari operasional di Sulawesi dan Kalimantan.
Segmen rawat inap masih menjadi sumber pendapatan terbesar HEAL, dengan pendapatan sebesar Rp2,01 triliun pada semester pertama 2025. Namun, peningkatan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan sebesar Rp2,04 triliun pada periode yang sama 2024.
Di segmen rawat jalan, HEAL mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp1,25 triliun pada periode Juni 2025, naik dari Rp1,21 triliun pada tahun sebelumnya. Meski demikian, kenaikan pendapatan tidak sebanding dengan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 9,90% YoY, yang mencapai Rp2,26 triliun.
Akibatnya, HEAL harus membukukan penyusutan laba bersih pada 2025. Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih HEAL turun sebesar 34,47% YoY, dari Rp343,15 miliar pada paruh pertama 2024 menjadi Rp224,84 miliar pada periode yang sama 2025.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!