Program 'Born Well' Beri Rp11,4 Juta Bulanan untuk Ibu Hamil Berisiko

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Bantuan untuk Ibu Hamil di San Diego

Beberapa negara telah meluncurkan berbagai program yang bertujuan untuk mendukung ibu hamil dan keluarga baru. Salah satu contohnya adalah Kota San Diego, yang terletak di negara bagian California, Amerika Serikat. Kota ini akan mengenalkan program bernama "Born Well", yang memberikan cek bulanan senilai ratusan dolar AS kepada ibu hamil.

Program ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan angka kelahiran bayi baru lahir serta memperbaiki kesehatan ibu yang tinggal di wilayah dengan risiko tinggi. Dalam kerja sama dengan Yayasan San Diego, pemerintah kota akan melakukan program percontohan pendapatan terjamin. Yayasan San Diego menyumbangkan dana sebesar 1 juta dolar AS (sekitar Rp16 miliar) untuk membantu orang tua baru dalam mengakses perawatan prenatal dan pasca persalinan.

Sebanyak 25 ibu hamil akan menerima pembayaran tunai sebesar 750 dolar AS (sekitar Rp11,4 hingga 12 juta) setiap bulan selama setahun. Tidak ada proses pendaftaran khusus, karena para ibu akan direkomendasikan oleh program Perinatal Equity Initiative jika mereka berada di trimester pertama atau kedua kehamilan.

Pemerintah San Diego menekankan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan uang tunai langsung tanpa syarat, sehingga keluarga dapat menggunakan uang tersebut sesuai kebutuhan mereka, seperti untuk makanan, pengasuhan anak, kebutuhan medis, atau sewa rumah.

Menurut laporan, bayi dalam kelompok risiko tertinggi di wilayah tersebut memiliki kemungkinan enam kali lebih besar untuk meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka. Mereka juga 60 persen lebih mungkin lahir prematur. Di negara bagian California, ibu berisiko tinggi tiga kali lebih mungkin meninggal akibat masalah terkait kehamilan.

Direktur Layanan Kesehatan Masyarakat San Diego County, Liz Hernandez, menyatakan bahwa meskipun jumlah kematian bayi secara keseluruhan sedikit meningkat, tingkat kematian pada kelompok berisiko tinggi masih jauh di atas kelompok lainnya. Ia menambahkan bahwa program jaminan pendapatan ini merupakan langkah penting dalam mengurangi hambatan bagi ibu hamil yang berisiko, termasuk masalah finansial.

Meski program ini menjanjikan, belum diketahui kapan pembayaran pertama akan diberikan kepada 25 ibu hamil terpilih. Namun, pemerintah AS juga sempat mempertimbangkan insentif untuk bayi baru lahir.

Rencana Insentif untuk Bayi Baru Lahir

Pada Mei 2025, pemerintahan Presiden Donald Trump mempertimbangkan pemberian insentif sebesar 5.000 dolar AS (sekitar Rp84 juta) bagi bayi baru lahir. Penurunan tingkat kesuburan di AS menjadi salah satu alasan di balik rencana ini. Angka kesuburan total di AS pada tahun 2023 hanya sebesar 1,62 kelahiran per perempuan, jauh di bawah tingkat ideal yaitu 2,1.

Presiden Trump mencoba untuk memperbaiki tren penurunan ini dengan memberikan bonus tunai kepada orang tua baru. Ide utama dari rencana ini adalah untuk mendorong lebih banyak orang AS untuk menikah dan memiliki anak. Selain itu, rencana ini juga mencakup proposal lain seperti perluasan kredit pajak anak dan program kesadaran akan kesuburan.

Namun, rencana ini menimbulkan pro dan kontra. Menurut Kavelle Christie, ahli kebijakan dan advokasi kesehatan, pertanyaan yang diajukan pemerintah tidak tepat. Ia menegaskan bahwa masalah bukan hanya tentang apakah orang ingin memiliki anak, tetapi juga apakah negara membuatnya aman dan mungkin untuk membesarkan anak.

Biaya membesarkan anak di AS memang menjadi isu utama. Berdasarkan analisis Brookings Institution, pasangan suami istri berpenghasilan menengah rata-rata akan menghabiskan sekitar 310.000 dolar AS (sekitar Rp5 miliar) untuk membesarkan anak yang lahir pada tahun 2015 hingga ia berusia 17 tahun.

Program bantuan uang untuk ibu hamil di San Diego dan rencana insentif bagi orang tua baru di AS menunjukkan upaya-upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan penurunan angka kelahiran. Meski begitu, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa setiap keluarga memiliki akses yang layak ke fasilitas kesehatan dan dukungan finansial.