Kontaminasi Radioaktif Besi Tua pada Udang, Pakar ITB Beri Penjelasan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Proses Pemeriksaan Udang Beku PT BMS Foods yang Terkontaminasi Radioaktif

Proses pemeriksaan terhadap udang beku PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) yang diduga terkontaminasi bahan radioaktif Cesium-137 masih berlangsung. Temuan ini berasal dari hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), yang menemukan adanya Cesium-137 dalam satu sampel udang tepung roti ekspor yang diproses oleh perusahaan tersebut.

Menurut Guru Besar Kenukliran dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Zaki Suud, dugaan kontaminasi dari cemaran besi tua di luar area perusahaan tidak sepenuhnya valid. Ia menyatakan bahwa besi tua kecil kemungkinan besar tidak bisa menghasilkan pencemaran radioaktif. Namun, ia menilai kemungkinan besar ada kesalahan atau pelanggaran prosedur pengelolaan sumber radioaktif yang terbuang. “Ini mestinya pelanggaran berat pada prosedur pengelolaan sumber radioaktif yang terbuang, seharusnya hal seperti ini tidak terjadi,” ujarnya.

Sumber radioaktif yang sudah tidak digunakan di industri atau rumah sakit harusnya diserahkan ke pihak pengelola yang disetujui, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal ini dilakukan setelah pembubaran Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Zaki menjelaskan bahwa kemungkinan besar terjadi kesalahan atau pelanggaran prosedur penanganan bahan radioaktif sehingga Cesium-137 bisa sampai ke daerah besi tua itu.

Penelusuran oleh KKP dan Bapeten

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan inspeksi untuk menelusuri rantai pasok bahan baku udang PT BMS yang berasal dari Lampung dan Pandeglang. Hasilnya, tidak ditemukan adanya Cesium-137 di tambak maupun bahan baku, sehingga kontaminasi diduga berasal dari luar lingkungan pabrik pengolahan.

Bapeten kabarnya menemukan dugaan adanya paparan radioaktif di bagian luar kawasan pabrik PT BMS. Sumber paparan radioaktif itu berasal dari lingkungan sekitar, yakni cemaran besi tua. “Itu yang diduga bisa mencemari ke pabrik karena bisa melalui udara,” kata Ishartini, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP.

KKP juga melibatkan BRIN, kepolisian, serta Kementerian Lingkungan Hidup untuk penanganan menyeluruh terhadap sumber kontaminasi radioaktif. Lokasi disebutkan sudah dilokalisir dan PT BMS tidak beroperasi serta wajib melakukan proses dekontaminasi sambil diawasi lintas lembaga.

Mekanisme Penyebaran Radioaktif

Secara umum, menurut Zaki Suud, penyebaran radioaktif bisa melalui berbagai mekanisme, termasuk lewat air dan udara. Sedangkan secara prinsip, tidak terlalu mudah bagi sumber radioaktif padat di area besi tua dapat menyebar melalui udara ke daerah produksi atau pengolahan udang.

“Tentunya bila benar radioaktif dari daerah penyimpanan besi tua menyebar ke area pengolahan udang melalui udara, ini akan membawa komplikasi serius bagi daerah sekitarnya. Bapeten mungkin perlu melakukan penanganan khusus,” ujarnya.

Zaki menyarankan metode pemeriksaan dengan melacak jejak radioaktif jenis Cesium-137 mulai dari daerah penyimpanan besi tua, daerah sekitarnya, sampai daerah pengolahan udang. “Kalau ada jejak radioaktif yang kontinyu berarti memperkuat dugaan penyebaran lewat udara,” katanya.

Fasilitas dan Kecepatan Pemeriksaan

Zaki mengatakan pemeriksaan dengan fasilitas yang dimiliki Bapeten bisa dilakukan dengan cepat. Sebelumnya, ia menjelaskan bahwa Cesium-137 adalah bahan radioaktif yang memancarkan sinar beta dan gamma dari produk reaksi fisi. Penggunaannya antara lain untuk terapi kanker, pengukuran ketebalan bahan di industri, pengukuran laju aliran fluida, serta pengawetan bahan pangan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dalam laporannya pada 19 Agustus 2025 mengkonfirmasi Cesium-137 pada satu sampel udang tepung roti ekspor yang diproses oleh PT Bahari Makmur Sejati alias BMS Foods. Kadar temuan Cesium-137 yang terdeteksi sebesar 68,48 Bq/kg +/- 8,25 Bq/kg.

FDA menyatakan tidak ada Cesium-137 yang terdeteksi dalam produk lain yang diuji, namun hal itu tidak mengesampingkan kemungkinan kontaminasi. Semua kontainer dan produk yang dinyatakan positif atau menunjukkan tanda-tanda bahan radioaktif itu telah ditolak masuk ke Amerika Serikat.