
Ketersediaan Beras Medium di Pasar Tradisional Jawa Timur Mengkhawatirkan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan kekhawatiran terkait kelangkaan beras medium dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di sejumlah pasar tradisional. Meski Jawa Timur memiliki surplus beras yang cukup besar, kondisi ini justru menimbulkan masalah bagi masyarakat.
Dalam Rapat Konsolidasi Program Pangan di Kantor Setda Jawa Timur, Khofifah mengungkapkan hasil tinjauannya di Pasar Tanjung Jember. Ia menemukan bahwa beras medium SPHP tidak tersedia selama beberapa bulan terakhir. Dari lantai satu hingga dua pasar tersebut, tidak ada stok beras medium yang bisa ditemukan.
“Saya berkunjung ke Pasar Tanjung Jember, namun dari lantai satu sampai dua tidak ada beras SPHP. Pedagang mengatakan bahwa pasokan beras medium sudah tidak tersedia sejak April,” ujar Khofifah.
Ia menekankan bahwa kondisi ini perlu segera diantisipasi karena dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Jika masyarakat tidak mendapatkan akses ke beras medium, mereka akan memilih untuk membeli beras premium dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini berpotensi meningkatkan angka kemiskinan di daerah karena daya beli masyarakat terganggu.
Khofifah menyoroti bahwa masalah utama bukanlah produksi beras, melainkan distribusi. Dengan adanya stok beras yang aman, ia meminta para bupati dan wali kota untuk lebih aktif dalam memastikan penyaluran beras SPHP ke pasar tradisional.
Tindakan Pemerintah untuk Memperbaiki Distribusi
Menanggapi masalah ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengakui bahwa distribusi beras medium sempat mengalami gangguan akibat kasus beras oplosan. Bulog bahkan sempat menahan penyaluran beras medium untuk mencegah praktik serupa terulang.
“Namun, saat ini masalah tersebut telah selesai. Tinggal masalah packaging. Saya sudah memberi instruksi agar Bulog menyalurkan beras medium langsung ke pasar tradisional, bukan melalui operasi pasar,” ujar Zulhas.
Pemerintah pusat dan daerah kini berharap distribusi beras medium SPHP dapat kembali lancar. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau. Ini menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi.
Upaya Kolaborasi antara Pemerintah dan Stakeholder
Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, serta stakeholder terkait seperti Bulog dan para pedagang. Dengan koordinasi yang baik, distribusi beras medium bisa lebih efisien dan merata.
Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain: * Peningkatan pengawasan terhadap distribusi beras. * Penguatan sistem logistik untuk memastikan pasokan sampai ke pasar tradisional. * Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi beras medium sebagai alternatif yang lebih terjangkau.
Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa regulasi terkait beras oplosan ditegakkan secara ketat agar tidak terjadi lagi penyimpangan yang mengganggu pasokan beras.
Dengan upaya bersama, diharapkan kondisi kelangkaan beras medium di pasar tradisional dapat segera teratasi. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!