
Pemkot Surabaya Perlu Optimalisasi Aset untuk Dorong Ekonomi Warga
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, menekankan pentingnya optimalisasi aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi warga. Menurutnya, pengelolaan aset harus disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Eri Irawan melakukan reses di beberapa kecamatan seperti Mulyorejo, Sukolilo, dan Tenggilis Mejoyo, untuk menjaring aspirasi dari berbagai elemen masyarakat. Dalam dialog tersebut, ia bertemu dengan para ketua RW, RT, Karang Taruna, jamaah pengajian, komunitas perempuan, hingga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satu isu utama yang dibahas adalah pemberdayaan UMKM sebagai upaya membuka lapangan kerja. Eri mengusulkan agar aset-aset Pemkot yang belum dimanfaatkan secara produktif segera digunakan untuk kegiatan ekonomi warga. Ia menegaskan bahwa skema pemberdayaan bisa dilakukan dengan melibatkan komunitas dan perangkat kampung, sehingga aset bisa menjadi sarana untuk aktivitas sosial yang memiliki dimensi ekonomi.
Aspirasi masyarakat juga mencakup pemanfaatan aset untuk aktivitas "gantangan burung" yang digeluti oleh komunitas kicau mania. Hal ini dinilai mampu menarik banyak orang datang dan memicu perputaran ekonomi melalui hadirnya UMKM di sekitar lokasi. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi alternatif aktivitas ekonomi lainnya bagi warga.
Andrian, seorang pemuda dari Kecamatan Mulyorejo, menyampaikan usulan tentang pemberdayaan UMKM di lingkungannya agar lebih efektif dalam menyerap tenaga kerja. Menurutnya, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Sementara itu, Ainur Rosyidi, warga Tempurejo, menanyakan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya serta peruntukannya untuk pembangunan infrastruktur. Ia berharap pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan.
Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan Jadi Fokus Utama
Dalam dialog dengan warga, tiga dimensi utama yang muncul adalah pembangunan infrastruktur di perkampungan, pendidikan, dan kesehatan, serta pemberdayaan UMKM dan pembukaan lapangan kerja. Eri Irawan menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur, termasuk penerangan jalan dan pengelolaan persampahan. Ia juga menyebut adanya aspirasi untuk perbaikan Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Kalijudan dan Mulyorejo.
Pembangunan infrastruktur di perkampungan, baik jalan maupun drainase, dinilai sangat penting dan akan terus didorong. Banyak masukan dari warga yang akan dikawal untuk direalisasikan, termasuk permintaan perbaikan PJU di beberapa area.
Terkait pendidikan dan kesehatan, warga mengeluhkan layanan fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan yang belum sepenuhnya optimal. Salah satu contohnya adalah kasus di mana warga yang belum sembuh tetap diminta pulang setelah dirawat selama tiga hari. DPRD akan berupaya memastikan alokasi anggaran untuk program pro-kerakyatan seperti pendidikan dan kesehatan gratis, beasiswa, perbaikan rumah tidak layak huni, serta insentif bagi penggerak kampung seperti Kader Surabaya Hebat dan RT/RW.
Program Pembangunan untuk Pertumbuhan Ekonomi Baru
Selain fokus pada program kerakyatan, Eri Irawan menekankan perlunya dorongan terhadap program pembangunan yang mampu menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini termasuk mendorong investasi melalui pembangunan infrastruktur strategis skala besar seperti Jalan Layang Lintas Batang (JLLB), flyover Aloha, underpass Margorejo, pelebaran jalan Wiyung, dan pengembangan transportasi publik. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Surabaya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!