Kesuksesan Regasifikasi LNG di Bisnis PGN (PGAS)

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pertumbuhan Pendapatan PGN di Semester I/2025

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,37% secara tahunan (YoY) menjadi US$1,93 miliar selama semester pertama tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai lini bisnis yang dimiliki oleh perseroan.

Direktur Keuangan PGN, Catur Dermawan menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan ini berasal dari beberapa segmen bisnis utama seperti niaga, transmisi gas dan regasifikasi, transportasi minyak, pengolahan gas, serta jasa fiber optik. Salah satu kontributor terbesar adalah segmen niaga, yang mengalami kenaikan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya serapan regasifikasi LNG oleh pelanggan non-HGBT, yang disebabkan oleh peningkatan penggunaan gas regasifikasi LNG dalam bauran pasokan. Dalam semester I/2025, PGN mencatatkan pendapatan dari segmen jasa regasifikasi sebesar US$3,75 juta. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yaitu hanya US$143.309.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan. Regasifikasi LNG untuk pelanggan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) justru menjadi beban keuangan bagi PGN. Hal ini terjadi karena penurunan pasokan gas pipa dari pemasok di wilayah Sumatra dan Jawa beberapa waktu lalu, yang memengaruhi kemampuan PGN dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk mengatasi masalah ini, PGN menggunakan gas regasifikasi dari LNG sebesar 10% dari total pasokan selama semester I/2025.

Regasifikasi adalah proses mengubah gas alam cair menjadi gas, yang memerlukan biaya yang lebih besar. Proses ini berkontribusi pada meningkatnya beban pokok pendapatan PGN. Sepanjang semester I/2025, beban pokok pendapatan PGN mencapai US$1,6 miliar, naik sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyebab utama kenaikan ini adalah pembelian LNG sebagai pasokan di semester pertama tahun ini.

Meskipun pendapatan meningkat, laba bersih PGN pada semester I/2025 mengalami penurunan sebesar 22,6% YoY, dari US$186,60 juta menjadi US$144,42 juta. Hal ini disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan yang signifikan.

Sebelumnya, Research Analyst MNC Sekuritas, Christian Sitorus memprediksi kinerja PGN pada 2025 akan relatif lesu akibat hambatan ekonomi makro dan tantangan operasional. Meski begitu, MNC Sekuritas tetap memproyeksikan laba bersih PGAS di akhir 2025 sebesar US$281,6 juta, meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan laba bersih 2024 sebesar US$339,4 juta.

Estimasi laba bersih PGAS untuk 2026 diperkirakan mencapai US$306 juta, masih belum mampu melampaui kinerja 2024. Di sisi lain, pendapatan PGAS di akhir 2025 diproyeksikan mencapai US$3,92 miliar, melebihi pendapatan 2024 sebesar US$3,78 miliar. Untuk 2026, pendapatan PGAS diperkirakan mencapai US$4,13 miliar.

Meskipun pendapatan diprediksi meningkat, beban yang meningkat juga memengaruhi laba kotor PGAS. Laba kotor PGAS pada 2025 diperkirakan turun 3,1% YoY menjadi US$733,8 juta, dibandingkan laba kotor 2024 sebesar US$757,4 juta. Namun, laba kotor ini diperkirakan akan membaik menjadi US$769,4 juta pada 2026.

Penurunan sementara ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan, yang dipengaruhi oleh penurunan pasokan sekitar 50% dari Blok Corridor. Untuk mengatasi kekurangan ini, PGN berencana beralih ke penggunaan regasifikasi LNG yang lebih besar, meskipun alternatif ini memiliki struktur biaya yang lebih tinggi.