Kepala BNN Tanggapi Kemungkinan Larangan Vape Seperti Singapura

Kepala BNN Akan Tinjau Kebijakan Larangan Penggunaan Vape di Indonesia

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Suyudi Ario Seto, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait kemungkinan larangan penggunaan vape di Indonesia. Hal ini dilakukan setelah Singapura mengumumkan kebijakan yang melarang penggunaan vape atau rokok elektrik dan memasukkannya sebagai masalah narkoba.

Suyudi mengungkapkan bahwa langkah ini akan menjadi bagian dari evaluasi yang dilakukan oleh BNN. Ia menegaskan bahwa pihaknya perlu melakukan diskusi bersama dan meninjau situasi yang ada di masa depan.

“Ya, ini tentu akan menjadi bagian dari pendalaman kami. Kami perlu duduk bersama terlebih dahulu dan melihat bagaimana perkembangan selanjutnya,” ujar Suyudi saat berada di Istana Negara pada Senin (25/8).

Menurutnya, BNN akan fokus pada data terkait jenis vape yang digunakan di Indonesia. Ia menekankan bahwa meskipun kemungkinan adanya larangan tersebut tidak bisa sepenuhnya ditolak, namun pihaknya harus memastikan bahwa semua informasi yang digunakan adalah benar dan akurat.

“Ya, kemungkinan itu pasti ada saja, tetapi kami harus melihat data yang sebenarnya. Beri saya kesempatan untuk mendalami hal ini,” tambahnya.

Suyudi juga berkomitmen bahwa di bawah kepemimpinannya, narkoba akan diperangi dengan tegas. Ia menekankan bahwa perang melawan narkoba bukan hanya tentang hukuman, tetapi juga upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dan keamanan nasional.

“Yang jelas, narkoba harus kita tindak tegas. Perang melawan narkoba untuk kemanusiaan, kita harus berjuang melawan narkoba demi kesejahteraan umat manusia,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Singapura telah mengumumkan kebijakan baru yang mengklasifikasikan vape atau rokok elektrik sebagai isu narkoba. Selain itu, pemerintah negara tersebut juga akan meningkatkan penegakan hukum terhadap penggunaan vape yang ilegal.

Langkah ini menunjukkan bahwa semakin banyak negara yang mulai memperhatikan potensi bahaya dari penggunaan vape, terutama bagi generasi muda. Dengan demikian, BNN diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas dan tepat dalam menghadapi isu ini di Indonesia.

Penggunaan vape yang semakin marak di kalangan remaja menjadi salah satu alasan utama mengapa pihak berwenang mulai mempertimbangkan kebijakan yang lebih ketat. Selain itu, dampak kesehatan jangka panjang dari penggunaan vape juga menjadi perhatian serius.

Dalam konteks ini, BNN diharapkan dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya efektif, tetapi juga berdasarkan data dan riset yang kuat. Dengan begitu, masyarakat dapat memahami alasan di balik kebijakan yang diterapkan dan dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman.