KCN Pastikan Tanggul Beton Cilincing Bukan Bagian Pagar Bambu PIK

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penjelasan PT Karya Citra Nusantara Mengenai Proyek Tanggul Beton di Cilincing

PT Karya Citra Nusantara (KCN) telah memberikan penjelasan terkait proyek tanggul beton yang sedang dibangun di perairan Cilincing, Jakarta Utara. Mereka menegaskan bahwa proyek ini tidak memiliki kaitan dengan pagar laut bambu yang sempat menjadi sorotan publik di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Tangerang.

Direktur Utama PT KCN, Widodo Setiadi, menjelaskan bahwa proyek tanggul beton tersebut merupakan bagian dari konstruksi pelabuhan yang sedang dikembangkan. Ia menekankan bahwa banyak pihak masih salah menghubungkan proyek di Cilincing dengan pagar laut bambu yang dulu sempat ramai dibicarakan.

“Jadi kalau mau lihat, tentu proyek ini tidak ada kaitannya dengan tanggul bambu zaman dulu yang sekarang orang suka bingung, apakah ini bagian dari tanggul bambu yang dahulu rame di PIK. Bukan!” ujar Widodo dalam konferensi pers klarifikasi.

Ia juga menjelaskan bahwa lokasi proyek di Cilincing berada jauh dari kawasan PIK. “Lokasinya pun jauh antara PIK dengan ini (kawasan laut Cilincing). Ini adalah batas terakhir dari Jakarta Utara. Setelah ini ada BKT (Banjir Kanal Timur),” tambahnya.

Selain itu, Widodo menegaskan bahwa pembangunan dermaga pelabuhan tersebut tidak berkaitan dengan kawasan Marunda Center yang berada di Bekasi, Jawa Barat. “Apakah sama dengan Marunda Center? Beda! Marunda Center sudah masuk di Bekasi atau masuk Jawa Barat,” jelasnya.

Menurut Widodo, proyek pembangunan dermaga pelabuhan di Cilincing merupakan kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah. Proyek ini tidak menggunakan dana APBN maupun APBD. Hingga saat ini, progres pembangunan mencapai 70 persen. Pier pertama hampir selesai, pier kedua ditargetkan selesai pada 2025, dan pier ketiga akan selesai pada 2026.

Di lokasi yang sama, Direktur Pengendalian Penataan Ruang Laut dari Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Fajar Kurniawan, memberikan penjelasan bahwa tanggul laut tersebut memiliki izin resmi. Ia menyatakan bahwa tanggul tersebut berada di dalam PKKPRL (Penggunaan Khusus Kepulauan dan Pesisir Rencana Wilayah) yang telah diterbitkan.

“Dan kami sudah cek bahwa tanggul laut itu memang berada di dalam PKKPRL, di dalam lokasi KKPRL yang sudah diterbitkan,” ungkap Fajar.

Ia menambahkan bahwa meskipun izin lengkap telah dipenuhi, KKP tetap berkomitmen untuk melakukan pengawasan agar reklamasi tidak merugikan nelayan dan masyarakat pesisir Cilincing. “Kami pun baik dari Ditjen Penataan Ruang Laut dan juga Ditjen PSDKP, itu akan terus mengawasi, mengawal pelaksanaan izin-izin yang sudah diterbitkan,” kata Fajar.