Wall Street Beragam, Nasdaq Rekor Jelang Pertemuan The Fed Pekan Depan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Pasar Wall Street pada Akhir Pekan

Pada akhir perdagangan Jumat (12/9/2025), indeks utama Wall Street menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nasdaq mencatat rekor tertinggi, didorong oleh kenaikan saham Microsoft. Sementara itu, investor sedang memantau pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan digelar pekan depan, di mana diperkirakan bank sentral akan mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga guna meredakan perlambatan di pasar tenaga kerja.

Indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 0,05% menjadi 6.584,29 poin. Sementara itu, indeks Nasdaq naik 0,45% menjadi 22.141,10 poin. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average turun 0,59% menjadi 45.834,22 poin.

Dari 11 sektor yang tercakup dalam indeks S&P 500, tujuh di antaranya mengalami penurunan. Sektor perawatan kesehatan menjadi yang paling terpuruk dengan penurunan sebesar 1,13%. Selanjutnya, sektor material juga mengalami penurunan sebesar 0,97%.

Indeks Nasdaq terus melanjutkan tren positifnya setelah sesi sebelumnya mencatat rekor tertinggi. Kenaikan ini didorong oleh saham-saham teknologi seperti Tesla dan perusahaan-perusahaan lainnya.

Para investor saat ini sedang memperhatikan pertemuan The Fed yang akan dilaksanakan pada Selasa dan Rabu pekan depan. Para analis memprediksi bahwa bank sentral akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin. Hal ini didasarkan pada data terbaru yang menunjukkan pelemahan dalam proses perekrutan tenaga kerja serta meredanya kekhawatiran inflasi.

"Karena pasar saham melonjak tajam kemarin, para investor pada dasarnya sedang mengatur napas," ujar Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research. Ia menambahkan bahwa tidak ada data penting yang akan dirilis antara sekarang dan pertemuan The Fed. Oleh karena itu, situasi saat ini cenderung "wait and see".

Saham Microsoft mengalami kenaikan sebesar 1,8% setelah perusahaan teknologi raksasa ini berhasil menghindari denda antimonopoli Uni Eropa dengan menawarkan diskon harga kepada pelanggan untuk produk Office, kecuali Teams.

Di sisi lain, saham Tesla melonjak 7,4% setelah ketua dewan direksi Robyn Denholm menyatakan bahwa aktivitas politik CEO Elon Musk tidak mengganggu penjualan kendaraan listrik. Ia menegaskan bahwa Musk tetap berada di posisi tengah dan garis depan di perusahaan tersebut setelah beberapa bulan bekerja di Gedung Putih.

Meski mengalami kenaikan pada hari Jumat, saham Tesla masih mengalami penurunan sebesar 2% sepanjang tahun 2025.

Selain itu, penurunan saham Goldman Sachs dan Sherwin-Williams turut memengaruhi kinerja Dow Jones Industrial Average. Sementara itu, S&P 500 hanya mengalami penurunan tipis.

Survei Universitas Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen AS mengalami penurunan untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan September. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi bisnis, pasar tenaga kerja, dan inflasi.