
Penemuan Jenazah Balita dalam Operasi Pencarian Korban Banjir Bandang di Nagekeo
Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah balita laki-laki yang menjadi korban banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT. Penemuan tersebut terjadi pada hari ketiga operasi pencarian, yaitu pada hari Kamis (11/9/2025). Jenazah balita berusia 1,4 tahun ini ditemukan sekitar dua kilometer dari rumah korban.
Jenazah yang diketahui bernama Achiles Agustimus Busa Jago dievakuasi menggunakan kantong jenazah menuju posko gabungan. Kepala Kantor SAR Maumere, Fathur Rahman, mengatakan bahwa korban ditemukan pada pukul 10.00 Wita dalam operasi SAR gabungan. Ia menyampaikan bahwa setelah proses evakuasi, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Tim yang Terlibat dalam Operasi Pencarian
Operasi pencarian korban yang hilang melibatkan berbagai pihak. Di antaranya adalah Kantor SAR Maumere, Unit Siaga SAR Ende, Batalyon Infanteri TP 834 Wakangamere, Polres Boawae, Kodim Ngada, Koramil Boawae, BPBD Nagekeo, TNI AL Ende, Babinsa Desa Sawu, Damkar Nagekeo, Pol PP Boawae, Dinas Sosial Boawae, TGN Boawae, tenaga kesehatan dari Puskesmas Boawae dan Puskesmas Sawu, aparat desa, masyarakat, keluarga korban, Komsos Paroki Wolosambi, serta Institut Nasional Flores.
Untuk mendukung operasi pencarian, tim SAR juga didukung oleh peralatan seperti rapid land SAR, alat erat tiga unit, palsar darat, dan palsar medis.
Status Tanggap Darurat Bencana
Bupati Nagekeo telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem melalui Keputusan Nomor 330/KEP/HK/2025 yang berlaku selama 21 hari, mulai tanggal 9 hingga 30 September 2025. BPBD Kabupaten Nagekeo juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan segera mengungsi jika kondisi semakin berisiko.
Kebutuhan Helikopter untuk Daerah Terisolasi
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, telah berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta bantuan helikopter dalam penanganan bencana banjir bandang di Nagekeo. Menurut informasi yang diterima, terdapat beberapa titik jalan yang putus dan tidak bisa dilalui akibat longsoran.
Melki mengungkapkan bahwa logistik sudah mulai masuk, namun ada 10 desa yang terisolasi. Ia telah melakukan komunikasi dengan BNPB pusat untuk meminta bantuan helikopter agar dapat menjangkau daerah-daerah tersebut.
Bantuan Logistik yang Disiapkan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT menghadapi tantangan dalam memperbarui informasi lapangan karena rusaknya berbagai infrastruktur seperti jembatan dan komunikasi. Plt Kepala BPBD NTT, Samuel Halundaka, menyebutkan bahwa pendataan korban maupun kerugian akibat banjir bandang terkendala.
Pemerintah Provinsi NTT melalui BPBD telah menyiapkan bantuan logistik berupa selimut, matras, peralatan masak, hygiene kit, kasur lipat, velbed, peralatan kebersihan, makanan biskuit protein untuk anak-anak, serta tenda keluarga. Bantuan tersebut akan dikirim pada Kamis (11/9) melalui jalur laut Kupang–Aimere. Selain itu, BPBD Kabupaten Kupang juga menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa bahan bangunan.
BNPB Berangkat ke NTT
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto telah memerintahkan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, untuk hadir di lokasi terdampak guna memberikan pendampingan dan dukungan lain yang dibutuhkan selama proses tanggap darurat. Kepala BNPB sendiri diproyeksikan akan menyusul ke NTT setelah memberikan dukungan penanganan bencana banjir yang melanda empat kabupaten dan menyebabkan dua orang meninggal dunia di Bali.
Selain itu, BNPB juga memerintahkan tim yang diberangkatkan membawa bantuan logistik dan perlengkapan yang secara umum dibutuhkan selama masa tanggap darurat. Tidak menutup kemungkinan, BNPB juga akan melengkapi segala kebutuhan lain sesuai hasil asesmen di lapangan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!