Jawa Barat Berambisi Masuk 3 Besar Indonesia Muslim Travel Index 2025, Fokus pada Wisata Ramah Musli

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Komitmen Jawa Barat dalam Mengembangkan Wisata Ramah Muslim

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan komitmennya yang kuat dalam mengembangkan sektor wisata ramah Muslim. Tujuan utamanya adalah mencapai posisi tiga besar dalam ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025. Evaluasi tahun ini telah resmi dimulai, dan Jawa Barat, yang memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata secara menyeluruh.

Evaluasi Fasilitas Wisata untuk Kebutuhan Muslim

Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menjelaskan bahwa penguatan wisata ramah Muslim dilakukan melalui evaluasi terhadap berbagai aspek layanan. Fokus utama mencakup ketersediaan fasilitas ibadah yang memadai di setiap destinasi, standar kebersihan kuliner, serta peningkatan mutu pelayanan wisata. Hal ini sangat penting agar wisatawan Muslim merasa nyaman dan terlayani dengan baik.

Target Lompatan dari Peringkat Sebelumnya

Dalam catatan IMTI tahun 2019, 2021, dan 2023, Jawa Barat konsisten berada di peringkat enam. Tahun ini, pemerintah daerah menargetkan lompatan signifikan dengan mengandalkan sinergi antarlembaga dan perbaikan infrastruktur penunjang wisata. “Islam sangat menekankan kebersihan dan kenyamanan. Maka kami dorong setiap destinasi wisata untuk menyediakan mushala atau masjid yang layak, serta fasilitas kuliner halal yang bersih,” ujar Erwan.

Dukungan Program Nasional dan Kerja Sama Strategis

IMTI sendiri merupakan program nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang bekerja sama dengan CrescentRating, Enhaii Halal Tourism Center (EHTC) Poltekpar NHI Bandung, serta Bank Indonesia. Program ini dirancang untuk mendorong daerah-daerah di Indonesia agar mampu menjadi destinasi ramah Muslim kelas dunia.

Jawa Barat sebagai Pusat Wisata Ramah Muslim

Selain Bandung dengan ikon Masjid Raya Al Jabbar, Jawa Barat memiliki banyak destinasi yang potensial untuk wisata halal seperti kawasan Puncak, Pangandaran, hingga Cirebon dengan wisata religi Sunan Gunung Jati. Peningkatan fasilitas ibadah, transportasi, serta penyediaan hotel syariah dinilai menjadi kunci dalam menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, khususnya dari negara-negara dengan mayoritas Muslim.

Dampak Ekonomi dan Harapan ke Depan

Penguatan sektor wisata ramah Muslim bukan hanya bertujuan meningkatkan peringkat IMTI, tetapi juga untuk mendongkrak perekonomian daerah. Dengan jumlah wisatawan Muslim global yang terus meningkat, Jawa Barat berharap bisa menjadi salah satu destinasi unggulan yang menawarkan kenyamanan berwisata sekaligus pengalaman religius yang mendalam.

Langkah-Langkah yang Dilakukan oleh Pemerintah Daerah

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, peningkatan kualitas fasilitas ibadah seperti mushala dan masjid di berbagai destinasi wisata. Kedua, memastikan ketersediaan makanan halal yang bersih dan aman. Ketiga, meningkatkan kualitas pelayanan wisata dengan pelatihan bagi tenaga kerja di sektor pariwisata. Keempat, memperbaiki infrastruktur transportasi untuk memudahkan akses wisatawan ke berbagai lokasi.

Partisipasi Masyarakat dan UMKM

Selain itu, partisipasi masyarakat dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) juga sangat penting. Pemerintah daerah memberikan dukungan berupa pelatihan dan bimbingan teknis untuk membantu UMKM dalam menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan Muslim. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya saing daerah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.

Keterlibatan Sektor Swasta

Sektor swasta juga turut berkontribusi dalam pengembangan wisata ramah Muslim. Banyak perusahaan yang mulai memperhatikan kebutuhan wisatawan Muslim dengan menyediakan fasilitas khusus, seperti ruang sholat, menu halal, dan akomodasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat pencapaian target IMTI 2025.

Kesimpulan

Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah strategis yang diambil, Jawa Barat berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata ramah Muslim terkemuka di Indonesia. Selain meningkatkan peringkat IMTI, upaya ini juga akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Jawa Barat siap menjadi tujuan wisata yang nyaman dan menyenangkan bagi wisatawan Muslim dari berbagai belahan dunia.