
Semangat Tinggi Atlet Muda dalam Audisi Umum PB Djarum 2025
Natthania Alaika Djamal, seorang atlet bulu tangkis putri berusia 12 tahun, mengungkapkan bahwa kegagalan yang dialaminya pada tahun lalu menjadi motivasi besar untuk terus berlatih. "Saya berlatih dari hari Senin hingga Sabtu, selama tiga jam setiap harinya," ujarnya. Attha, panggilan akrab Natthania, mengaku tidak takut menghadapi persaingan ketat dalam audisi umum PB Djarum. Pada audisi tahun lalu, ia berhasil meraih Super Tiket dan melaju ke tahap karantina. Namun, ia gagal bergabung dengan klub karena kurang optimal dalam menjalani latihan di asrama. Tahun ini, ia bertekad memperbaiki kesalahan tersebut.
"Kondisi tubuh saya tahun lalu kurang fit, sehingga tidak bisa tampil maksimal. Sekarang, saya lebih percaya diri dan persiapan saya jauh lebih matang, baik dalam hal latihan maupun kesehatan," kata Attha saat berada di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Persiapan Attha tidak hanya terbatas pada latihan rutin. Ia juga aktif mengikuti berbagai turnamen sepanjang tahun 2024. Beberapa prestasi yang diraihnya antara lain juara Kejurprov Bulutangkis Bali, peringkat kedua Wali Kota Cup Denpasar, serta juara Anugerah LMATS Open 2024. Selain itu, ia juga menambah latihan fisik sendiri dan menyisihkan hadiah dari turnamen untuk kembali ke Kudus dan mewujudkan mimpi menjadi atlet PB Djarum.
Selain Attha, Jisrel Elfiano Lumoindong, peserta audisi umum kategori U-11 putra, juga menunjukkan semangat tinggi. Atlet asal Manado, Sulawesi Utara, ini pertama kali mengikuti audisi pada tahun 2022 saat usianya masih 7 tahun. Meski belum berhasil, ia kembali mencoba pada tahun 2023 dan tahun ini kembali berjuang di Kudus.
Jisrel mengatakan bahwa ia termotivasi oleh kakaknya, Aurellia Florenza Lumoindong, yang telah bergabung dengan PB Djarum sejak tahun 2023. "Saya ingin mengikuti jejak kakak saya dan meraih Super Tiket tahun ini," ujarnya.
Peningkatan Kualitas Atlet Muda
Audisi Umum PB Djarum 2025 telah memasuki tahap turnamen. Dari total 1.729 peserta, tersisa 383 atlet belia yang berjuang untuk mendapatkan tiket ke babak berikutnya. Hendrawan, mantan juara dunia tunggal putra tahun 2001 yang kini menjadi penasihat teknis PB Djarum, menilai audisi ini penting untuk menjaga regenerasi atlet.
Menurutnya, tiga kelompok usia yang disasar, yaitu U-11, KU 11, dan KU 12, merupakan target yang tepat untuk dibina. Kriteria utama yang dilihat adalah teknik dasar dan daya juang. "Talenta-talenta yang ada hampir merata, tetapi bukan berarti semua akan menjadi juara. Kami berusaha memberikan yang terbaik agar talenta mereka berkembang, namun banyak faktor yang memengaruhi kesuksesan mereka di masa depan," ujar Hendrawan.
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, legenda bulu tangkis Indonesia yang pernah meraih medali emas Olimpiade 2016, juga turut memantau bakat-bakat muda dalam audisi ini. Mereka menilai kualitas atlet belia semakin meningkat setiap tahun.
"Kualitas peserta audisi tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kami juga memperhatikan mental bertanding dan daya juang mereka," ujar Liliyana. Ia menyoroti para atlet yang sudah mengikuti audisi lebih dari sekali. "Mereka memiliki daya juang tinggi dan keinginan kuat untuk masuk PB Djarum. Mereka yang belum berhasil harus evaluasi dan terus berlatih agar bisa lebih baik di tahun depan," tambahnya.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, para atlet muda ini berharap dapat menjadi bibit unggul yang mampu membawa nama PB Djarum ke level yang lebih tinggi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!