Jalur Pendakian Gunung Indonesia: Mulai Mudah Sampai Sulit

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penilaian Tingkat Kesulitan Jalur Pendakian Gunung di Indonesia

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) telah merilis daftar jalur pendakian gunung di Indonesia berdasarkan tingkat kesulitannya. Penentuan tingkat kesulitan atau grading ini berlaku untuk gunung-gunung yang berada di kawasan taman nasional (TN) dan taman wisata alam (TWA). Daftar tersebut tertuang dalam modul Grading Jalur Pendakian Gunung di Kawasan Taman Nasional dan Taman Wisata Alam yang diterbitkan pada 1 Agustus 2025.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mencegah terulangnya insiden serupa, seperti jatuhnya pendaki Gunung Rinjani asal Brasil, Juliana Marins pada Juni 2025. Dengan prinsip zero accident, langkah ini bertujuan untuk memastikan keamanan para pendaki.

Metode Penilaian

Metode penilaian menggunakan pendekatan yang berbasis data dan analisis risiko dengan kerangka HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control). Pendekatan ini terdiri dari lima tahap utama, yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, Risk Assessment Matrix, tabel HIRARC, dan pengendalian risiko.

Dimensi penilaian jalur pendakian dibagi menjadi enam, yakni morfologi jalur, geografi dan aksesibilitas, kondisi iklim dan cuaca, aspek navigasi dan orientasi, potensi risiko dan respon darurat, serta aspek biologi. Berdasarkan dimensi tersebut, dilakukan pemberian skor yang menunjukkan tingkat keseluruhan jalur pendakian.

Hasilnya, jalur pendakian grading gunung di TN dan TWA Indonesia sangat bervariasi. Sebagai informasi, satu gunung bisa memiliki lebih dari satu jalur pendakian.

Daftar Tingkat Kesulitan Jalur Pendakian Gunung Indonesia

Berdasarkan penilaian tersebut, ada tiga jalur pendakian gunung yang memiliki Grade V (sangat berat atau ekstrem), serta 16 jalur pendakian dengan Grade IV. Kemudian, 32 jalur pendakian Grade III, 26 jalur pendakian Grade II, dan empat jalur pendakian gunung Grade I. Berikut rincian lengkap tingkat kesulitan masing-masing jalur pendakian gunung di kawasan TN dan TWA Indonesia:

Grade I (Sangat Mudah)

  • Jalur Pura-Puncak, Gunung Bromo, TN Bromo Tengger Semeru
  • Jalur Desa Gudang, Gunung Permisan/Bukit Nenek, TWA Gunung Permisan
  • Jalur Lembanna, Lembah Ramma, TWA Malino
  • Jalur Lingkungan Panaikang, Danau Slank-Lembah Ramma, TWA Malino

Grade II (Mudah)

  • Jalur Bongkudai, Gunung Ambang, TWA Gunung Ambang
  • Jalur Singgalang Ganting-Puncak, Gunung Tandikat, TWA Singgalang Tandikat
  • Gunung Kondo (7 Summits Sembalun), TN Gunung Rinjani
  • Gunung Lembah Gedong (7 Summits Sembalun), TN Gunung Rinjani
  • Jalur Berbura, Gunung Maras, TN Gunung Maras
  • Jalur Muriyan, Gunung Maras, TN Gunung Maras
  • Jalur Dalil, Gunung Maras, TN Gunung Maras
  • Jalur Purajati-Puncak, Gunung Batur, TWA Gunung Batur Bukit Payang
  • Jalur Tukad Gede/Toya Bungkah-Puncak, Gunung Batur, TWA Gunung Batur Bukit Payang
  • Jalur Batu Monjol/Serongga-Puncak, Gunung Batur, TWA Gunung Batur Bukit Payang
  • Jalur Bukit Selat-Puncak, Gunung Batur, TWA Gunung Batur Bukit Payang
  • Jalur Desa Tompobulu-Puncak, Gunung Bulusaraung, TN Gunung Bantimurung Bulusaraung
  • Jalur Kawah-Pondok Selada, Gunung Papandayan, TWA Gunung Papandayan
  • Jalur Toba, Gunung Kelimutu, TN Kelimutu
  • Jalur Niowula, Gunung Kelimutu, TN Kelimutu
  • Jalur Wologai, Gunung Kelimutu, TN Kelimutu
  • Gunung Mambuiling-Gandang Dewata, TN Gandang Dewata
  • Jalur Doro via Ncanga via Jeep, Gunung Tambora, TN Gunung Tambora
  • Jalur Piong via Jeep, Gunung Tambora, TN Gunung Tambora
  • Jalur Dusun Bawakaraeng, Danau Tanralili dan Lembah Lohe, TWA Malino
  • Jalur Dusun Pattiro-Puncak, Gunung Bulubaria, TWA Malino
  • Jalur Selo-Puncak, Gunung Merapi, TN Gunung Merapi
  • Jalur Air Sempiang, Bukit Kaba Puncak Bukit Hitam, TWA Bukit Kaba
  • Jalur Sumber Urip, Gunung Kaba, TWA Bukit Kaba
  • Jalur Paltuding-Puncak, Gunung Ijen, TWA Kawah Ijen
  • Jalur Liberia-Puncak, Gunung Ambang, TWA Gunung Ambang

Grade III (Menengah)

  • Jalur via Ferrata Segmen 1, Gunung Kelam, TWA Gunung Kelam
  • Jalur Aie Angek-Puncak, Gunung Marapi, TWA Gunung Marapi
  • Jalur Pandai Sikek-Puncak, Gunung Singgalang, TWA Singgalang Tandikat
  • Jalur Kersik Tuo, Gunung Kerinci, TN Gunung Kerinci Seblat
  • Jalur Pelompek, Gunung Tujuh Kerinci, TN Gunung Kerinci Seblat
  • Jalur Sungai Lalang, Gunung Masurai, TN Gunung Kerinci Seblat
  • Jalur Tongoa, Gunung Nokilalaki, TN Lore Lindu
  • Jalur Wekas-Puncak, Gunung Merbabu, TN Gunung Merbabu
  • Jalur Thekelan-Puncak, Gunung Merbabu, TN Gunung Merbabu
  • Jalur Selo (Genting)-Puncak, Gunung Merbabu, TN Gunung Merbabu
  • Jalur Suwanting-Puncak, Gunung Merbabu, TN Gunung Merbabu
  • Jalur Cuntel-Puncak, Gunung Merbabu, TN Gunung Merbabu
  • Jalur Ratebek, Gunung Kelimutu, TN Kelimutu
  • Jalur Cimalati-Puncak, Gunung Halimun Salak, TN Gunung Halimun Salak
  • Jalur Ajisaka-Puncak, Gunung Halimun Salak, TN Gunung Halimun Salak
  • Jalur Cidahu-Puncak, Gunung Halimun Salak, TN Gunung Halimun Salak
  • Jalur Cibodas-Puncak, Gunung Gede, TN Gunung Gede Pangrango
  • Jalur Selabintana-Puncak, Gunung Gede, TN Gunung Gede Pangrango
  • Jalur Gunung Putri-Puncak, Gunung Gede, TN Gunung Gede Pangrango
  • Jalur Kawinda To’i-Puncak, Gunung Pangrango, TN Gunung Gede Pangrango
  • Jalur Pancasila-Puncak, Gunung Tambora, TN Gunung Tambora
  • Jalur Tasosso-Puncak, Gunung Bawakaraeng, TWA Malino
  • Jalur Lingkungan Bulubalea-Puncak, Gunung Bawakaraeng, TWA Malino
  • Jalur Lembanna-Puncak, Gunung Bawakaraeng, Gunung Bawakaraeng, TWA Malino
  • Jalur Sapuangin-Puncak, Gunung Merapi, TN Gunung Merapi
  • Jalur Linggarjati-Puncak, Gunung Ciremai, TN Gunung Ciremai
  • Jalur Linggasana-Puncak, Gunung Ciremai, TN Gunung Ciremai
  • Jalur Palutungan-Puncak, Gunung Ciremai, TN Gunung Ciremai
  • Jalur Apuy-Puncak, Gunung Ciremai, TN Gunung Ciremai
  • Jalur Sadarehe-Puncak, Gunung Ciremai, TN Gunung Ciremai

Grade IV (Berat)

  • Jalur Tetebatu-Puncak, Gunung Rinjani, TN Gunung Rinjani
  • Jalur Aik Berik-Puncak, Gunung Rinjani, TN Gunung Rinjani
  • Jalur Timbaluh-Puncak, Gunung Rinjani, TN Gunung Rinjani
  • Jalur Senaru-Puncak, Gunung Rinjani, TN Gunung Rinjani
  • Jalur Torean-Puncak, Gunung Rinjani, TN Gunung Rinjani
  • Jalur Sembalun-Puncak, Gunung Rinjani, TN Gunung Rinjani
  • Jalur Huwaulu-Puncak, Gunung Binaiya, TN Manusela
  • Jalur Piliana-Puncak, Gunung Binaiya, TN Manusela
  • Jalur Camping Ground Bukit Bontak, Gunung Kerinci, TN Kerinci Seblat
  • Jalur Ranupane-Puncak, Gunung Semeru, TN Bromo Tengger Semeru
  • Jalur Edelweis-Puncak, Gunung Gandang Dewata, TN Gandang Dewata
  • Jalur Paku-Puncak, Gunung Gandang Dewata, TN Gandang Dewata
  • Jalur Tumbang Habangoi-Puncak, Gunung Bukit Raya, TN Bukit Baka Bukit Raya
  • Jalur Rantau Malam-Puncak, Gunung Bukit Raya, TN Bukit Baka Bukit Raya
  • Jalur Baderan-Puncak-Bermi, Gunung Argopuro, Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang

Grade V (Sangat Berat)

  • Jalur Habema-Puncak, Gunung Trikora, TN Lorentz
  • Jalur Lembah Kuning-Puncak, Gunung Carstensz, TN Lorentz
  • Jalur Blangkejeren, Gunung Leuser, TN Gunung Leuser

Karakteristik Masing-Masing Tingkat Kesulitan Jalur

Setiap grade memiliki karakteristik sendiri:

Grade I (Sangat Mudah)

Jalur buatan atau alami sudah terbentuk jelas, sebagian besar terkelola untuk kemudahan berjalan. Dapat diselesaikan dalam satu hari atau kurang tanpa bermalam. Tidak memerlukan alat bantu berjalan. Risiko mudah dihindari dan evakuasi cepat. Cocok untuk pengunjung umum/pendaki pemula.

Grade II (Mudah)

Jalur masih jelas dan dapat dilalui dalam satu hari, namun ada kemungkinan perjalanan di malam hari atau bermalam. Alat bantu berjalan (tongkat) disarankan meski masih bisa tanpa itu. Kemampuan orientasi arah mata angin cukup perlu. Risiko perlu antisipasi baik dan butuh skenario dan pendukung evakuasi. Pengunjung umum/pendaki butuh persiapan yang baik.

Grade III (Menengah)

Jalur sebagian terbuka dan sebagian kecil tertutup namun masih bisa diikuti. Memerlukan minimal satu kali bermalam dengan peralatan berkemah dan logistik standar. Titik tertentu memerlukan penggunaan tangan (scrambling) untuk bergerak. Penggunaan alat bantu berjalan (tongkat) sangat disarankan. Navigasi dasar perlu dikuasai. Butuh kesiapan darurat, rencana dan perangkat evakuasi yang baik. Cocok untuk pendaki terlatih namun pengunjung pemula dengan kondisi fisik bagus tetap butuh persiapan dan didampingi.

Grade IV (Berat)

Jalur cukup bervariasi, ada sebagian yang tertutup, curam, atau tidak terkelola. Perjalanan multi-hari dengan fisik, logistik dan peralatan yang harus direncanakan baik. Penggunaan alat bantu pergerakan sangat dibutuhkan, terkadang sebagian titik mulai dibutuhkan pengaman dasar (tali, webbing, ascender & descender, dan lain-lain). Diperlukan kemampuan navigasi lanjutan, survival dan rescue dasar dipahami. Risiko dan mitigasi darurat dan evakuasi harus disiapkan matang. Hanya cocok untuk pendaki terlatih dan pengalaman beberapa kali di beberapa jalur Grade II sampai dengan III.

Grade V (Sangat Berat)

Jalur sebagian besar sangat sulit, curam/terjal, dan banyak bagian belum terbuka. Durasi perjalanan sangat panjang, memerlukan pembukaan jalur, terkadang kemampuan dasar panjat tebing hingga teknik penyeberangan. Peralatan harus lengkap: kemah, logistik, komunikasi, pengaman tubuh dasar. Diperlukan penguasaan penuh navigasi, teknik survival, dan kemampuan rescue lanjutan (di hutan-gunung, ketinggian, air). Evakuasi sulit/lama, hanya untuk pendaki berpengalaman/terlatih pada grade sebelumnya (II, III, dan IV) ditambah dengan persiapan tambahan baik secara fisik, mental dan pengalaman.