Sumber Kemacetan di Halte CSW Transjakarta Berlanjut hingga Desember 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kepadatan Penumpang di Halte CSW Transjakarta Akibat Proyek Infrastruktur

Kepadatan penumpang yang terjadi di Halte CSW Transjakarta Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada pekan lalu ternyata dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah proyek infrastruktur besar di Kota Tangerang. PT Transjakarta menyebutkan bahwa pembangunan Jembatan Pelawad 2 di kawasan Puri Beta 2, Larangan Utara, menjadi salah satu penyebab utama gangguan kelancaran armada di Koridor 13.

Ayu Wardhani, Kepala Departemen CSR dan Humas PT Transjakarta, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi mengenai antrean panjang yang terjadi di Halte CSW. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan dua penyebab utama, yaitu proyek pembangunan Jembatan Pelawad 2 di sekitar Halte Puri Beta 2 serta banjir di wilayah Kreo, Ciledug, yang memperlambat perjalanan bus.

Proyek Jembatan Pelawad 2

Pembangunan infrastruktur Jembatan Pelawad 2 di Larangan akan berlangsung selama 167 hari kerja atau sekitar lima bulan ke depan hingga Desember 2025. Proyek ini bukan hanya sekadar pelebaran akses, tetapi juga bagian dari upaya pengendalian banjir.

Camat Larangan, Nasrullah, menjelaskan bahwa jembatan akan diperluas dari 12 meter menjadi 17 meter, serta ditinggikan satu meter untuk memperlancar aliran Kali Cantiga. Ia menegaskan bahwa warga sangat membutuhkan infrastruktur yang memadai, tidak hanya untuk lalu lintas, tetapi juga tahan terhadap banjir. Oleh karena itu, ia mendukung penuh pembangunan ini.

Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Tangerang

Di sisi lain, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah menyiapkan rekayasa lalu lintas selama proyek pembangunan Jembatan Pelawad 2 berlangsung. Kepala Dishub Tangerang, Achmad Suhaely, menjelaskan bahwa sistem contra flow akan diberlakukan pada ruas Jalan HOS Cokroaminoto, tergantung arah jembatan yang sedang dibongkar.

Rencana terbaru memang menggunakan sistem contra flow sebagai solusi untuk mempertahankan kelancaran arus di ruas strategis ini. Dishub juga mulai melakukan sosialisasi kepada warga dengan meminta pengguna jalan bersabar dan patuhi rambu lalu lintas. Mereka diminta untuk menghindari area proyek bila tidak mendesak dan menggunakan jalur alternatif demi keselamatan bersama.

Dampak pada Penumpang Halte CSW Transjakarta

Akibat kondisi ini, bus Transjakarta mengalami keterlambatan sehingga ribuan penumpang menumpuk di halte-halte strategis, khususnya pada pekan lalu. Situasi paling mencolok terlihat di Halte CSW dan Halte Tegal Mampang pada jam sibuk sore hingga malam hari.

Menurut Ayu, waktu tempuh bus menjadi lebih lama, sehingga penumpang harus menunggu dengan antrean mengular. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelanggan. Pantauan pada Selasa (12/8/2025) sore menunjukkan antrean penumpang di Halte CSW sudah mulai terlihat sejak pukul 17.30 WIB. Bahkan, butuh hingga 40 menit bagi penumpang untuk naik ke lantai dua halte dan bisa masuk ke dalam bus. Antrean juga terlihat meluber dari arah pintu keluar Stasiun MRT ASEAN Headquarters.

Untuk mengurangi kepadatan, PT Transjakarta mengalihkan 19 bus tambahan dari beberapa koridor, seperti 12 bus dari Koridor 1, empat dari Koridor 9, dua dari Koridor 3, dan satu dari Koridor 7. Ayu menjelaskan bahwa pihaknya mohon maaf atas keterlambatan ini dan penambahan armada dilakukan agar pelanggan tetap bisa terlayani.

Situasi di Lapangan

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa jalur yang sebelumnya satu arah kini menjadi dua arah dengan sistem contra flow. Kendaraan mobil dan bus harus melaju bergantian, sehingga menyebabkan antrean panjang. Kendaraan roda dua memiliki jalur alternatif, tetapi tetap berjalan pelan karena padat.

Di sisi kiri jalur, terlihat pagar proyek sepanjang 50 meter dengan spanduk peringatan dari Dinas PUPR Provinsi Banten yang mengingatkan pengguna jalan akan keluar-masuknya kendaraan proyek dan alat berat.