Jalan Atoga yang Rusak Sejak 2024 Tak Kunjung Diperbaiki

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Jalur Atoga yang Mengkhawatirkan, Pengendara Memohon Perbaikan

Jalur Atoga di Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kerusakan parah. Jalan yang nyaris putus ini menjadi perhatian serius dari masyarakat setempat, terutama para pengendara yang melintasinya. Kerusakan jalan tersebut telah berlangsung sejak tahun 2024 dan hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan.

Gunaidi, salah seorang pengendara asal Boltim, menyampaikan bahwa kondisi jalan sangat membahayakan. "Sudah dari tahun 2024 dan sampai sekarang belum ada progresnya," ujarnya. Ia menilai, jalur ini bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas, terutama bagi pengendara yang baru pertama kali melewati jalan tersebut.

Selain itu, saat musim hujan, jalur Atoga seringkali berkabut. Hal ini membuat pengendara kesulitan melihat jalan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan. "Taruhannya masuk jurang. Makanya ada baiknya diperbaiki," katanya.

Pemkab Boltim disarankan untuk segera melakukan perbaikan agar tidak terjadi korban jiwa. "Sebelum ada korban, ada baiknya segera diperbaiki," harap Gunaidi.

DPRD Boltim Turun Tangan

Permasalahan jalan di jalur Atoga juga mendapat perhatian dari DPRD Boltim. Setelah banyaknya keluhan dari masyarakat, DPRD kemudian memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menggelar rapat dengar pendapat (RDP). Wakil Ketua DPRD Boltim Medy Lensun menekankan pentingnya tindakan cepat dari pihak dinas terkait.

"Harus ada langkah cepat, karena ini adalah satu-satunya akses jalan yang tersisa ke Ibu Kota Boltim," ujarnya. Ia menegaskan bahwa jika jalur ini putus total, akan terjadi banyak kerugian.

Medy juga menjelaskan bahwa jalur Atoga merupakan kewenangan dari Pemkab Boltim, bukan provinsi Sulut. "Jalan ini kewenangan dari Pemkab Boltim bukan Pemprov Sulut," ucapnya. Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa jalur lain seperti Modayag-Nuangan termasuk kewenangan provinsi, namun juga mengalami kerusakan.

Ia juga meminta Dinas PU untuk menyiapkan jalur alternatif saat melakukan perbaikan. "Supaya lalu lintas tidak terganggu, jadi harus ada jalur alternatif," tegas Medy.

Insiden Truk Tronton yang Membahayakan

Beberapa waktu lalu, insiden kembali terjadi di Jalur Atoga. Sebuah truk tronton bernomor polisi DB 8066 RK meluncur mundur di tanjakan jalur tersebut. Kejadian ini menyebabkan kemacetan dan mengancam keselamatan pengendara.

Menurut informasi yang didapat, truk tersebut melaju dari Lolak, Bolmong, menuju Desa Lanud, Boltim. Namun, ketika melintasi jalur Atoga, truk kehilangan kendali dan menutup seluruh badan jalan. Warga dan aparat setempat langsung turun tangan untuk mengevakuasi kendaraan tersebut.

Metode yang digunakan adalah dengan menambah beban di bagian depan truk agar mobil dapat kembali bergerak. Dengan bantuan warga dan anggota Polres Boltim serta TNI, akhirnya truk berhasil dievakuasi. Insiden ini menjadi contoh gotong royong masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.

Jalur Strategis yang Membutuhkan Perhatian

Jalur Atoga merupakan akses strategis yang menghubungkan Boltim dengan Kota Kotamobagu. Jalan ini terletak antara dua kecamatan, yaitu Modayag dan Motongkad. Hingga tahun 2025, jalur ini masih mengalami kerusakan parah akibat longsoran dan cuaca ekstrem.

Pemerintah Kabupaten Boltim berencana untuk memperbaiki jalur ini, meski menghadapi tantangan seperti kabut dan minimnya penerangan. Jarak antara Motongkad ke Ibu Kota Boltim, Tutuyan, sekitar 20-25 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 30-40 menit.

Walaupun begitu, masyarakat tetap berharap adanya perbaikan yang lebih cepat dan efektif. Dengan kondisi jalan yang semakin memprihatinkan, upaya pemerintah harus lebih intensif agar keselamatan pengendara terjamin.