Kebakaran Homestay di Tomohon, Tiga Orang Meninggal Dunia
Kebakaran yang terjadi di homestay Mountain View di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, kini menjadi perhatian masyarakat. Peristiwa ini menewaskan tiga orang, termasuk pemilik homestay itu sendiri, Prof. dr. Ros Kotambunan (83). Lokasi kejadian berada di Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon.
Sejak pukul 16.30 Wita, api mulai muncul dari area bawah homestay. Seorang anggota keluarga korban, Geb, mengatakan bahwa awalnya api berasal dari motor yang ada di area tersebut. “Katanya api dari situ, kemudian membesar dan merambat ke bagian bangunan,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Beberapa warga juga menyebut adanya keributan sebelum kejadian. Mereka mendengar cekcok antara seorang perempuan dan laki-laki di sekitar homestay. Dugaan sementara adalah adanya hubungan gelap antara salah satu pihak, sehingga membuat istri datang marah-marah. Tak lama setelah cekcok itu, terdengar ancaman untuk membakar motor yang terparkir di bawah bangunan.
Pukul 17.00 Wita, api semakin besar dan menyebar ke seluruh bangunan. Ledakan keras terdengar, diduga berasal dari mobil yang terparkir dekat motor tersebut. Kobaran api melahap seluruh struktur homestay dalam waktu singkat.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan polisi. Tim penyidik telah memasang garis polisi di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah, menyampaikan bahwa kronologi kejadian masih dalam proses penyelidikan.
Suami Korban Tidak Bisa Berbuat Banyak
Menurut keterangan suami korban, Edi, saat kejadian ia sedang di bagian belakang penginapan bersama cucunya. Seorang karyawan dengan panik memberi tahu bahwa bangunan terbakar. Edi langsung berusaha menuju lokasi untuk menolong istrinya. Namun, api sudah terlalu besar. Ia hanya bisa menunggu petugas pemadam kebakaran.
“Saksi tidak bisa berbuat apa-apa karena api sudah membesar,” kata Iptu Musalino. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dan satu mobil watercanon dari Polres Tomohon dikerahkan untuk memadamkan api. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 Wita.
Prof. Ros Sempat Coba Selamatkan Diri
Prof. dr. Ros Kotambunan, salah satu korban jiwa, sempat mencoba mencari jalan keluar saat api mulai membesar. Warga melihatnya berada di lantai dua bangunan, dekat tangga, seolah ingin melarikan diri. Namun, kobaran api terlalu cepat dan menghalangi. Tidak ada yang berani mendekat karena bahaya yang sangat besar.
Ros akhirnya tidak bisa diselamatkan. Jasadnya dibawa ke RS Bhayangkara Manado untuk dilakukan otopsi. Kejadian ini meninggalkan kesedihan bagi keluarga dan warga sekitar.
Informasi Tentang Kota Tomohon
Kota Tomohon merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara. Julukan "Kota Bunga" diberikan karena kekayaan flora dan produksi bunga terbesar di Indonesia. Tomohon resmi menjadi daerah otonom pada 4 Agustus 2003, setelah sebelumnya menjadi bagian dari Kabupaten Minahasa.
Secara geografis, Tomohon dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Minahasa dan terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 700-1100 meter di atas permukaan laut. Kota ini dikelilingi oleh dua gunung berapi aktif, yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Udara yang sejuk menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Tomohon memiliki beberapa sungai seperti Sungai Ranowangko, serta dua danau, yaitu Danau Linow dan Danau Pangolombian. Kota ini memiliki sejarah panjang, salah satunya tercatat dalam karya etnografis Pendeta N. Graafland pada tahun 1850-an.
Wali Kota Tomohon saat ini adalah Caroll Joram Azarias Senduk, dan Wakil Wali Kota adalah Sendy Gladys Adolfina Rumajar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!