
Migrasi Elit Partai NasDem ke PSI Terus Berlanjut
Pergeseran politik di Sulawesi Selatan terus berlangsung, khususnya dengan gelombang migrasi kader dan keluarga elite Partai NasDem ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Fenomena ini menunjukkan perubahan signifikan dalam dinamika partai-partai politik di wilayah tersebut.
Setelah anak dari Ketua DPW Partai NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS), yaitu Muammar Ferirae Gandi Rusdi, memilih bergabung dengan PSI, kini giliran istri Bupati Enrekang, Yusuf Ritangnga, yang resmi menjadi anggota partai besutan Kaesang Pangarep. Ia adalah Ratnawati Muchlis, yang kini menjabat sebagai Ketua PSI Enrekang. Penetapan ini tertuang dalam SK DPP PSI Nomor 412/SK/DPP/2024 dan mulai berlaku sejak 19 Agustus 2024.
Ratnawati saat ini juga menjabat sebagai Ketua PKK Enrekang. Keputusan ini menarik perhatian publik karena Yusuf Ritangnga sendiri masih aktif sebagai Wakil Ketua Nasdem Enrekang. Hal ini menunjukkan bahwa pergeseran tidak hanya terjadi secara individu, tetapi juga melibatkan lingkaran keluarga dan jaringan politik.
Selain itu, fenomena serupa juga terjadi di beberapa daerah lain di Sulsel. Misalnya, mantan politisi Partai NasDem, Muhammad Isra M, memutuskan untuk meninggalkan partai dan kini menjabat sebagai Ketua PSI Bulukumba. Sementara itu, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, juga mengalami perubahan di lingkar keluarganya. Sepupuhnya, Raisza Makis, kini ditunjuk sebagai Ketua PSI Pangkep periode 2025–2030.
Di Barru, Drg Ulfah Nurul Huda Suardi ikut bergabung dengan PSI. Ia merupakan putri dari Ketua NasDem sekaligus mantan Bupati Barru, Suardi Saleh. Sebelumnya, Ulfah menjadi calon bupati yang diusung oleh Partai NasDem dalam Pilkada Barru 2024, namun kalah dari jagoan Partai Golkar, Andi Ina Kartika Sari.
Di Kabupaten Pinrang, Andi Ichsan Aswad juga bergabung dengan PSI. Ia adalah putra Bupati sekaligus Ketua DPD Nasdem Pinrang, Andi Irwan Hamid. Kini, Andi Ichsan dipercayakan sebagai Ketua DPD PSI Pinrang.
Analisis Politik dan Perkembangan PSI
Pengamat politik lokal, Adi Suryadi Culla, menilai bahwa perpindahan tokoh-tokoh NasDem ke PSI bukan sekadar pergeseran individu, tetapi menunjukkan indikasi bahwa PSI mulai menyalip pengaruh NasDem di level kabupaten dan kota di Sulsel.
“Ini jelas sinyal bahwa PSI sedang agresif membangun jaringan politik di daerah, memanfaatkan peluang dari dinamika internal Nasdem,” ujar Adi.
Menurutnya, kekuatan NasDem di Sulsel selama ini sangat didukung oleh peran RMS dan jajarannya. Partai ini berhasil menggeser dominasi Golkar pada Pemilu 2024 dan merebut kursi Ketua DPRD Sulsel.
Adi menambahkan bahwa PSI kini menjadi panggung politik baru bagi generasi muda elite politik lokal. “Ini bukan semata soal partai, tapi soal posisi dan ruang aktualisasi,” tambahnya.
Bergabungnya anak RMS ke PSI kemungkinan besar akan diikuti para loyalisnya, baik dari kalangan elit maupun akar rumput. Langkah ini bisa melemahkan posisi NasDem sekaligus menjadi keuntungan besar bagi PSI. Meski PSI belum lolos parliamentary threshold, figur kuat seperti RMS bisa memberi suntikan elektabilitas.
Adi menilai, hijrahnya anak-anak elite NasDem ke PSI bisa menjadi strategi mencari ruang baru bagi kekuatan politik mereka. “NasDem Sulsel besar karena RMS. Jika kini tak diberi ruang, wajar jika mempertimbangkan pindah,” pungkasnya.
Tanggapan dari PSI
Terkait banyaknya kader NasDem yang hijrah, Ketua Harian PSI Sulsel, Rahman Syah, menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan kewenangan penuh DPP PSI. “Itu sudah menjadi ranah DPP PSI,” katanya singkat saat dikonfirmasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!