Bripda Alvian di Indramayu, Kuras Rekening Putri, Tinggalkan Rp92 Ribu, Tolak Telepon Ibu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kematian Putri Apriyani: Tragedi yang Mengungkap Konflik Keuangan

Di balik kematian tragis Putri Apriyani, yang ditemukan dalam kondisi gosong di kamar kos Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025), terdapat cerita yang menggemparkan. Dugaan kuat bahwa kejadian ini bukanlah tindakan emosi sesaat, melainkan akibat konflik terkait uang yang sangat besar.

Kuasa hukum keluarga, Toni RM, menyampaikan bahwa penyebab utama kasus ini adalah masalah keuangan yang berkaitan dengan dana puluhan juta rupiah. Uang tersebut berasal dari seorang ibu yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hong Kong, yang menitipkan uang untuk masa depan anaknya di tanah air.

Transfer Dana yang Mencurigakan

Pecahnya kasus ini semakin memperkuat perhatian publik ketika Toni RM mengungkap fakta penting: ada transfer sebesar Rp 32 juta dari rekening Putri ke rekening milik Bripda Alvian Maulana Sinaga, yang kini menjadi buronan kepolisian. Toni menyatakan bahwa motif pembunuhan ini diduga terkait upaya Bripda Alvian Maulana Sinaga untuk menguasai uang milik Putri.

Toni menjelaskan bahwa ia memperoleh rekening koran milik Putri dari ayahnya, yang merupakan ahli waris sah. Dari sana, kronologi keuangan mulai terungkap secara gamblang. Dalam satu minggu, rekening Putri menerima aliran dana besar dari sang ibu, uang yang ditujukan untuk menggadaikan sawah keluarga.

Pada tanggal 4 Agustus 2025, dana pertama masuk sebesar Rp 16,5 juta, disusul tambahan Rp 4 juta pada hari yang sama. Lalu pada 7 Agustus, uang sebesar Rp 16,5 juta kembali ditransfer, sehingga total uang yang didepositokan Putri mencapai Rp 37 juta. Namun, yang terjadi selanjutnya begitu mencengangkan dan menyedihkan.

Pada tanggal 8 Agustus 2025, ada transferan dari rekening Putri ke rekening Bripda Alvian Maulana Sinaga. Nominalnya sebesar Rp 32 juta. Saat ini, saldo akhir di rekening Putri tinggal Rp 92 ribu. Transferan tersebut terjadi pada pukul 01.00 WIB dini hari, hanya beberapa jam sebelum Putri ditemukan tak bernyawa pada pagi harinya.

Peristiwa Pagi yang Mengejutkan

Pagi harinya, warga dikejutkan oleh penemuan tubuh Putri yang telah gosong karena luka bakar. Tragedi ini membuat banyak pihak merinding, bukan hanya karena cara korban dihabisi, tetapi juga karena runtuhnya kepercayaan yang mungkin telah diberikan.

Toni menjelaskan bahwa pada hari uang ditransfer, ayah Putri sempat meminta sang anak mengambil sejumlah dana. Namun respons Putri justru mencurigakan. Ia beralasan bahwa agen bank sedang tidak berfungsi. Malamnya, semua komunikasi dengan Putri terputus. Pada jam yang sama, ibunya di Hong Kong juga menghubungi Putri tapi ditolak teleponnya, kuat kemungkinan Putri bingung karena uangnya sejak dini hari itu sudah ditransfer ke atas nama Bripda Alvian Maulana Sinaga.

Tindakan Polisi dan Penangkapan

Pihak kepolisian tidak tinggal diam. Kombes Pol Hendra Rochmawan, Kabid Humas Polda Jabar, mengonfirmasi bahwa Bripda Alvian kini resmi menjadi tersangka. Lebih dari itu, ia juga telah dipecat secara tidak hormat dari institusi kepolisian. “Karena yang bersangkutan juga kabur setelah melakukan aksinya maka telah diterbitkan juga surat DPO,” tegas Hendra.

Langkah-langkah penyelidikan dan pengejaran terus dilakukan demi mengungkap seluruh fakta kelam di balik kasus ini. Publik menanti kepastian, keadilan, dan penangkapan.