IHSG Naik Akhir Pekan, Sentimen Menkeu dan The Fed Jadi Pemicu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan pada akhir perdagangan Jumat (12/9/2025). IHSG ditutup menguat sebesar 1,37% ke level 7.854. Meski demikian, secara mingguan IHSG masih mencatat koreksi tipis sebesar 0,17%. Pergerakan ini terjadi di tengah berbagai faktor yang memengaruhi pasar saham.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IHSG

Salah satu faktor utama yang memengaruhi koreksi IHSG pekan ini adalah perubahan posisi Menteri Keuangan. Kini, jabatan tersebut diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa. Hal ini memberikan dampak terhadap sentimen pasar. Selain itu, rilis data neraca dagang dan inflasi China yang cenderung menguat juga turut memengaruhi IHSG.

Pada hari pengumuman pergantian menteri, yaitu Senin (8/9/2025), IHSG langsung terkoreksi sebesar 1,28%. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan di tingkat pemerintahan memiliki dampak signifikan terhadap pasar modal.

Data Ekonomi China dan AS

Dari sisi eksternal, data ekonomi China menunjukkan tren positif. Neraca dagang pada Agustus 2025 naik menjadi US$ 102,33 miliar, meningkat dari US$ 91,29 miliar setahun sebelumnya. Sementara itu, indeks harga konsumen (CPI) China turun 0,4% YoY, setelah stagnan pada bulan Juli 2025.

Di Amerika Serikat, inflasi tahunan Agustus 2025 meningkat menjadi 2,9%, level tertinggi sejak Januari. Kondisi ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Adanya ekspektasi akan pemangkasan suku bunga The Fed (bank sentral AS) pada September ini juga ikut mengarahkan pergerakan IHSG pekan ini.

Injeksi Dana dan Kenaikan Harga Emas

Selain itu, rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyalurkan dana sebesar Rp 200 triliun ke lima bank besar nasional juga menjadi katalis tambahan bagi IHSG pekan ini. Rencana ini memberikan dukungan terhadap stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan investor.

Tidak ketinggalan, harga emas global yang terus menguat dalam beberapa waktu terakhir turut berpengaruh pada pergerakan pasar saham domestik. Kenaikan harga emas sering kali menjadi indikator sentimen pasar terhadap risiko dan ketidakpastian.

Prospek IHSG Pekan Depan

Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan pada awal pekan depan. Untuk Senin (15/9), IHSG diperkirakan menguat dengan support di level 7.807 dan resistance di 7.877.

Penguatan ini akan didukung oleh beberapa faktor, termasuk rilis data industri China, hasil rapat Bank Indonesia mengenai suku bunga acuan yang diperkirakan tetap di level 5%, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta arah pergerakan harga komoditas emas juga diperkirakan menjadi sentimen penting yang memengaruhi IHSG pada Senin mendatang.