Rumah Apung Pemancingan, Program Dosen UMRI Bangkitkan Nelayan Siak

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Pengabdian Masyarakat yang Berdampak Positif di Pekanbaru

Sebuah inisiatif menarik telah dijalankan oleh tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) di wilayah Sungai Siak, Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Program pengabdian kepada masyarakat ini berupa pembangunan rumah apung pemancingan yang tidak hanya memberikan layanan wisata memancing, tetapi juga menjadi peluang usaha baru bagi para nelayan setempat.

Program ini dipimpin oleh Ir Sunaryo ST MT bersama Israyandi ST MT dan St Nova Meirizha ST MT, serta didukung oleh tiga mahasiswa. Proses pengerjaannya dimulai pada 25 Mei 2025, dengan dukungan penuh dari Kemendikbudristek melalui skema PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat). Selain itu, program ini juga didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Umri serta Kelompok Nelayan Usaha Bersama.

Hasilnya, sejak 1 Juli 2025, lima unit rumah apung pemancingan resmi beroperasi di tepian Sungai Siak. Tidak hanya itu, terdapat satu unit rakit pelabuhan bersandar yang kini menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa program ini telah memberikan dampak nyata terhadap kehidupan masyarakat setempat.

“Program PKM ini sangat membantu ekonomi keluarga kami. Dulu kami tidak punya rumah apung, sekarang sudah ada lima unit. Saya juga bisa berjualan dan melayani pemancing yang datang,” kata Rais, Ketua Kelompok Nelayan Usaha Bersama, seperti yang diungkapkan dalam wawancara.

Setiap rumah apung dilengkapi dengan panel surya berkapasitas 100 Wp untuk penerangan malam hari. Selain itu, nelayan juga diberikan satu unit kapal bermesin 7 HP dengan panel surya serupa guna menunjang mobilitas mereka. Dengan fasilitas ini, nelayan dapat menjalankan usaha mereka lebih efisien dan berkelanjutan.

Menurut St Nova Meirizha, biaya sewa rumah apung hanya Rp5.000 per orang setiap kali memancing. Rata-rata, 10–15 orang menggunakan fasilitas ini per hari. Ditambah dengan penjualan makanan dan minuman, pendapatan nelayan pun semakin meningkat.

“Program ini sudah berjalan dua bulan dan terbukti membantu ekonomi warga. Kami juga memberikan pelatihan pengelolaan usaha agar layanan pemancingan bisa lebih berkembang,” jelas Nova.

Ketua tim, Ir Sunaryo, menegaskan bahwa rumah apung ini bukan hanya tempat memancing, melainkan juga sarana pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan. “Dengan adanya panel surya, rumah apung bisa dipakai siang dan malam. Harapannya, mitra nelayan semakin mandiri dalam mengelola usaha,” ujarnya.

Inisiatif ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang berdampak nyata. Melalui program pengabdian seperti ini, nelayan setempat tidak hanya mendapatkan akses ke sumber daya alam, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.