
Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia 2025: Momentum untuk Membangun Ekosistem Berkelanjutan
Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2025 yang akan diadakan di Kota Pontianak pada tanggal 29 Agustus hingga 1 September mendatang bukan hanya sekadar acara seremonial. Acara ini memiliki makna penting sebagai langkah nyata dalam memperkuat literasi, inklusi, serta penerapan ekonomi syariah di berbagai sektor, termasuk perbankan, industri halal, UMKM, dan pariwisata berbasis syariah.
Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Doni Septadijaya, Harisson menegaskan bahwa FESyar KTI 2025 menjadi momentum penting untuk menunjukkan potensi besar Kalimantan Barat dan kawasan timur Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berdaya saing. Ia menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah mendorong agar ekonomi syariah tidak hanya menjadi alternatif, tetapi menjadi arus utama pembangunan ekonomi.
Harisson menjelaskan bahwa festival ini akan melibatkan berbagai pihak, seperti regulator, perbankan syariah, lembaga pendidikan, komunitas UMKM, hingga generasi muda. Agenda strategis yang akan digelar mencakup business matching, pameran produk halal, forum investasi, hingga seminar internasional. Semua kegiatan ini bertujuan untuk membangun jaringan dan kerja sama yang lebih kuat antara pelaku usaha dan stakeholder lainnya.
Selain itu, Pemprov Kalbar telah mengambil langkah nyata dengan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) sejak Maret 2024. KDEKS ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi, pelaku usaha, hingga masyarakat luas. Tujuannya adalah membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan.
Setelah FESyar KTI 2025, Pemprov Kalbar juga akan menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Muatan Ekonomi Syariah dalam Asta Cita Presiden dan RPJMD Kalbar 2025–2029” pada 9 September mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat pengembangan ekonomi syariah secara sistematis dan berkelanjutan.
Sinergi Antara Berbagai Pihak
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Doni Septadijaya, menekankan bahwa tema FESyar KTI 2025, yaitu “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Kawasan Timur Indonesia”, mencerminkan misi besar dari acara ini. Menurutnya, ekonomi syariah bukan hanya tren, tetapi sumber pertumbuhan baru yang dapat menopang perekonomian nasional, terutama di kawasan timur Indonesia yang kaya potensi.
Doni menambahkan bahwa FESyar hadir untuk memperkuat sinergi semua pihak, termasuk regulator, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat. Dengan partisipasi dari 22 provinsi kawasan timur Indonesia, festival ini diharapkan meninggalkan warisan berupa ekosistem ekonomi syariah yang lebih inklusif, tangguh, dan berdaya saing.
Agenda yang Menyeluruh
FESyar KTI 2025 akan fokus pada beberapa aspek penting, seperti pengembangan produk halal, pembiayaan syariah, UMKM, dan pariwisata ramah Muslim. Setiap agenda dirancang untuk memberikan manfaat nyata bagi peserta dan masyarakat luas. Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi syariah melalui seminar dan forum diskusi.
Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan, FESyar KTI 2025 diharapkan menjadi titik awal yang kuat dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang lebih baik dan berkelanjutan. Tidak hanya sekadar euforia perayaan, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat stabilitas dan kemandirian ekonomi kawasan timur Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!