
Kehidupan Giorgio Armani: Kunci Panjang Umur dan Kesuksesan
Giorgio Armani, seorang desainer busana legendaris yang dikenal dengan gaya klasik dan elegannya, meninggal dunia pada usia 91 tahun. Ia tetap aktif hingga hari-hari terakhirnya, menunjukkan semangat kerja yang tak pernah padam. Baginya, bekerja bukan hanya sebagai kegiatan profesional, tapi juga sebagai obat untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan.
Sebagai pendiri perusahaan Armani, ia mengembangkan merek yang mencakup berbagai bidang, mulai dari haute couture hingga hotel, peralatan rumah tangga, dan bunga. Keberhasilannya tidak hanya terlihat dari prestasinya, tetapi juga dari kebiasaan hidup sehat yang ia jalani sepanjang hidupnya.
Tiga Kebiasaan yang Mendukung Kesehatan dan Panjang Umur
Meskipun genetika dan keberuntungan memainkan peran dalam umur panjang, para ahli percaya bahwa rutinitas harian dan etos kerja juga sangat penting. Berikut tiga kebiasaan yang dijalani oleh Giorgio Armani:
-
Bekerja Sebagai Obat
Armani selalu menganggap pekerjaannya sebagai penyelamat. Ia berkata kepada Wall Street Journal pada tahun 2024, saat berusia 90 tahun, "Kerja adalah obat terbaik." Bahkan ketika mengalami masalah kesehatan, ia merasa lebih baik setelah kembali bekerja. Menurut penelitian, stimulasi mental seperti ini dapat membantu membangun ketahanan terhadap penyakit seperti Alzheimer. -
Pola Makan Seimbang
Armani menjaga pola makan sehat dan seimbang. Makanan favoritnya adalah pasta pomodoro, meski ia sesekali melanggar aturan tersebut. Sarapan biasanya terdiri dari kopi, roti panggang, selai dengan buah segar dan yogurt. Makan siang ringan, buah sebagai camilan sore, serta banyak minum air putih dan teh herbal menjadi bagian dari rutinitas hariannya. Pola makannya mencerminkan diet Mediterania yang kaya akan sayuran, buah-buahan, dan protein rendah lemak. -
Aktivitas Fisik Harian
Hingga usia 82 tahun, Armani masih berolahraga setiap pagi. Ia berjalan kaki atau menggunakan treadmill selama 30 menit, lalu melakukan aerobik dan latihan angkat beban, diakhiri dengan peregangan. Aktivitas fisik secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis dan kematian dini.
Keterlibatan dalam Proyek dan Koleksi
Meskipun mengalami sakit dan tidak bisa menghadiri beberapa peragaan busana, Armani tetap terlibat dalam detail-detail kecil. Ia menonton proses pemasangan busana dan tata rias model, meskipun tidak hadir langsung. Dalam wawancara terakhirnya, ia menyatakan bahwa semua yang ditampilkan telah dikerjakan di bawah arahannya dan mendapatkan persetujuannya.
Ia juga mengakui bahwa kelemahan terbesarnya adalah sulit melepaskan kendali. Namun, hal ini juga menunjukkan dedikasinya terhadap karya-karyanya. Semangat kerjanya tidak pernah redup, bahkan hingga hari-hari terakhirnya.
Kesehatan Mental dan Fisik
Selain menjaga pola makan dan olahraga, Armani juga memperhatikan kesehatan mentalnya. Menurut Heidi Tissenbaum, seorang profesor biologi kanker, menjaga pikiran tetap aktif adalah kunci umur panjang. Studi tahun 2023 juga menemukan bahwa centenarian sehat cenderung aktif secara intelektual dan fokus pada hal-hal positif dalam hidup.
Dengan kombinasi antara kesehatan mental, fisik, dan semangat kerja, Giorgio Armani berhasil menjalani hidup yang penuh makna dan kontribusi. Ia menjadi contoh bagi banyak orang bahwa kesehatan dan kesuksesan bisa dicapai melalui kebiasaan sehari-hari yang baik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!