Langkah Ekspor Tingkatkan Penjualan Sido Muncul, Cek Rekomendasi Sahamnya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kinerja Keuangan Sido Muncul di Separuh Pertama 2025

Pendapatan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalami penurunan tipis pada separuh pertama tahun 2025. Namun, kuartal II-2025 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada periode tersebut, pendapatan SIDO tercatat sebesar Rp 1 triliun, meningkat 29,4% secara kuartalan.

Sementara itu, pendapatan pada semester I-2025 turun 3,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 1,82 triliun. Meskipun demikian, kinerja perusahaan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat di kuartal kedua.

Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan kinerja SIDO adalah ekspor. Penjualan internasional perseroan tumbuh 17% secara tahunan selama semester I-2025. Kontribusi dari penjualan ekspor mencapai 9,7% terhadap total penjualan.

Analis MNC Sekuritas, Catherine Florencia, dalam risetnya pada 14 Agustus 2025 menyebutkan bahwa kinerja SIDO didukung oleh kekuatan merek di wilayah Indochina dan Afrika, serta posisi yang stabil di Filipina dan Nigeria.

Selain itu, SIDO juga berencana memperluas pasar ekspornya ke depan. Ekky Topan dari Infovesta Kapital Advisori menilai bahwa langkah ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada konsumsi domestik yang saat ini masih lesu.

“Jika momentum ekspor ini terjaga, kontribusinya bisa lebih signifikan di separuh kedua 2025, terutama dengan potensi permintaan dari Asia Tenggara dan Timur Tengah,” ujar Ekky.

Namun, di masa depan, SIDO masih menghadapi tantangan terkait lesunya daya beli. Manajemen perusahaan pun merevisi target pertumbuhan penjualan dan laba bersih menjadi lebih rendah, yaitu di bawah 5% yoy, dibandingkan target sebelumnya yang sebesar 10%.

Untuk menjaga kinerja, Ekky menyarankan agar SIDO tetap memastikan distribusi yang kuat serta menjaga efisiensi bahan baku impor yang sensitif terhadap rupiah. “Risiko yang masih membayangi SIDO adalah potensi fluktuasi harga bahan baku,” tambahnya.

Menurut Ekky, saham SIDO masih relatif menarik karena memiliki merek yang kuat dan pasar yang jelas. Namun, valuasinya tergolong premium dibandingkan emiten lain di sektor consumer.

Dengan proyeksi pertumbuhan yang lebih konservatif, Ekky menyarankan strategi buy on weakness untuk saham SIDO dengan target harga antara Rp 600 hingga Rp 630 per saham.

Di sisi lain, Catherine merekomendasikan hold terhadap saham SIDO dengan target harga Rp 500 per saham. Alasannya adalah adanya risiko pemulihan volume pasar domestik yang lebih lama, serta kinerja produk baru SIDO yang tidak sesuai ekspektasi. Selain itu, ada risiko penjualan ekspor di pasar baru yang lebih lambat dari perkiraan.