Hilal The Fed Potong Suku Bunga Masih Tidak Jelas, Pasar Menanti Sinyal Powell di Jackson Hole

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pidato Powell di Jackson Hole dan Kepastian Pemangkasan Suku Bunga September

Pidato yang akan disampaikan oleh Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam simposium ekonomi di Jackson Hole bisa menjadi penentu arah kebijakan suku bunga pada bulan September. Acara tahunan ini sering kali menjadi momen penting bagi para pembuat kebijakan untuk memberikan sinyal terkait langkah-langkah moneter yang akan diambil.

Tahun lalu, Powell sempat mengisyaratkan pergeseran kebijakan dengan menyatakan bahwa “waktunya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan”. Ia juga menunjukkan keyakinannya bahwa inflasi sedang berada di jalur menuju target 2%. Namun, situasi saat ini berbeda. Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan kembali melakukan pemangkasan suku bunga setelah beberapa bulan menahan diri, mengingat dampak dari tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Di sisi lain, tekanan dari Gedung Putih untuk melonggarkan kebijakan moneter semakin besar setelah Trump menunjuk seorang gubernur baru yang lebih dovish ke dewan gubernur. Meski demikian, Powell kemungkinan tidak akan memberi sinyal yang terlalu jelas. Sejumlah analis percaya bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan depan belum sepenuhnya pasti, karena inflasi masih berada di atas target 2% dan tekanan dari tarif impor terus berlangsung.

Prediksi Ekonom dan Perkembangan Inflasi

Ekonom Oxford Economics, Michael Pearce, memprediksi bahwa tarif impor akan terus mendorong inflasi lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini membuat sulit bagi pembuat kebijakan untuk membedakan antara dampak sesaat dari tarif dengan tekanan inflasi jangka panjang.

Pearce mengatakan bahwa The Fed kemungkinan baru akan melakukan pemangkasan suku bunga pada Desember, kecuali laporan ketenagakerjaan Agustus menunjukkan pelemahan signifikan. Sementara itu, pendiri Yardeni Research, Ed Yardeni, bahkan memproyeksikan bahwa The Fed tidak akan melakukan pemangkasan sama sekali pada tahun ini, karena inflasi masih tinggi dan ekonomi AS tetap tangguh.

Yardeni menilai Powell kemungkinan akan bersikap hati-hati seperti “burung hantu”, lebih banyak menunggu dan mengamati daripada bersikap hawkish atau dovish. Bank of America juga skeptis terhadap peluang pemangkasan suku bunga tahun ini. Mereka menilai Powell mungkin hanya akan menyatakan bahwa kebijakan saat ini masih sesuai dengan data, sambil membuka opsi pemangkasan jika data ketenagakerjaan Agustus memburuk.

Ekspektasi Pasar dan Kemungkinan Pemangkasan

Pasar sudah sepenuhnya memasukkan ekspektasi pemangkasan suku bunga September. Artinya, jika The Fed menunda, pasar akan merespons seolah-olah ada kenaikan suku bunga. Sejumlah ekonom, termasuk dari JPMorgan dan Citi, menilai Powell kemungkinan hanya akan memberikan isyarat halus.

Dengan data ketenagakerjaan yang melemah, Powell bisa menyatakan risiko inflasi dan lapangan kerja mulai seimbang, yang pada gilirannya membuka ruang pemangkasan suku bunga bulan depan. Andrew Hollenhorst, Kepala Ekonom AS di Citi Research, menulis bahwa mereka memperkirakan Powell akan mengonfirmasi ekspektasi pasar soal pemangkasan September, tetapi tidak akan secara eksplisit berkomitmen.

Skenario dasar Citi Research saat ini adalah pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Perbedaan Pandangan di Kalangan Pejabat The Fed

Adapun, sejumlah pejabat The Fed memiliki pandangan yang berbeda terkait pemangkasan suku bunga pada September mendatang. Hal ini menyusul laporan ketenagakerjaan AS pada Juli yang melemah.

Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic, menegaskan bahwa ia masih melihat satu kali pemangkasan suku bunga sebagai langkah tepat pada 2025, selama pasar tenaga kerja tetap solid. Namun, proyeksi ini bergantung pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat. Jika melemah secara signifikan, keseimbangan risikonya akan berbeda dan jalur kebijakan yang tepat juga akan berubah.

Secara terpisah, Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan pertemuan musim gugur bank sentral akan berjalan secara langsung atau live karena para pembuat kebijakan mencoba menafsirkan data ekonomi yang beragam dan menentukan langkah penyesuaian suku bunga. Goolsbee sendiri tidak memberikan sinyal tentang arah kebijakan yang akan diambil.

Presiden The Fed Kansas City, Jeff Schmid, mengaku tidak terpengaruh oleh laporan tersebut dan ingin mempertahankan kebijakan suku bunga ketat. Sementara itu, Presiden The Fed Richmond, Tom Barkin, menilai masih belum jelas apakah fokus utama bank sentral seharusnya mengendalikan inflasi atau memperkuat pasar tenaga kerja.

Di sisi lain, Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, dan Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, cenderung lebih terbuka terhadap pemangkasan suku bunga. Dua anggota Dewan Gubernur The Fed, Christopher Waller dan Michelle Bowman, sebelumnya sudah mendukung pemangkasan pada pertemuan 30 Juli, dengan alasan kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja, ketika mayoritas Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memilih mempertahankan suku bunga.