Gerakan Sunyi Pemuda Trini: Bersihkan Saluran Mataram, Tumbuhkan Keharmonisan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Selokan Mataram: Dari Tempat Sampah Menjadi Wisata Baru

Selokan Mataram, sebuah kanal irigasi yang memiliki panjang cukup jauh, berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kanal ini dibangun antara tahun 1942 hingga 1944 dan menghubungkan Sungai Progo di wilayah Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan Sungai Opak di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Selain memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian, selokan ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kondisi Selokan Mataram tidak terlalu menarik. Banyak bagian dari aliran air ini menjadi tempat sampah yang menumpuk, termasuk sisa-sisa makanan, karung, bahkan hewan mati. Keadaan ini membuat banyak orang enggan mendekatinya.

Di tengah situasi tersebut, sekelompok pemuda dari Dusun Trini, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, tergerak untuk melakukan perubahan. Mereka adalah Ilham Haris Almeida Rahman (22) dan teman-temannya. Awalnya, mereka hanya ingin membersihkan area lomba Agustusan, tetapi semangat mereka tak berhenti di situ.

Mereka memutuskan untuk melanjutkan aksi bersih-bersih secara rutin. Setiap hari, mereka menyisir setiap jengkal selokan, memastikan tidak ada sampah yang mengganggu aliran air. Tujuan utama mereka adalah menjaga fungsi selokan sebagai pengairan lahan pertanian, bukan hanya sekadar estetika.

"Kami coba survei dan cek, kira-kira tempat mana yang perlu dibersihkan, yang penting, tidak mengubah fungsi selokan Mataram," ujarnya. Bagi mereka, menjaga kebersihan selokan adalah bentuk merawat warisan budaya.

Dari kegiatan ini, muncul ide untuk berkano. Awalnya, ini hanya bonus dari tujuan utama mereka, yaitu membersihkan dan merawat selokan. Awalnya, hanya empat hingga lima orang yang ikut, kemudian berkembang menjadi lebih banyak. Mereka membeli satu kano karet dan sekarang telah memiliki enam kano lengkap dengan pelampung dan helm.

"Ini bukan hanya untuk kesenangan, tapi juga untuk menjaga lingkungan sekitar kita," katanya. Kegiatan ini dilakukan seminggu terakhir, dengan jarak sekitar 1,5 kilometer. Namun, aktivitas ini sangat bergantung pada debit air. Setiap hari Selasa, air selokan surut, lalu Rabu mulai mengisi. Biasanya, air bersih hanya tersedia pada hari Kamis.

Setiap kali air kembali terisi dan membawa sampah, mereka tak ragu membersihkannya. Aksi bersih-bersih selalu menjadi ritual utama sebelum dayung-dayung kano menyentuh air.

Membangkitkan UMKM di Sekitar Selokan

Inisiatif para pemuda ini mendapat respons positif dari warga sekitar. Saat ini, semua aktivitas masih gratis. Siapa pun boleh ikut, dengan syarat utama: ikut menjaga kebersihan. "Saat ini, kami buka untuk umum, tapi tidak dipungut biaya. Jadi, siapa yang mau ikut, silakan," ajak Ilham.

Di balik riak air yang ditimbulkan dayung kano, tersimpan mimpi besar: membangkitkan kembali geliat usaha kecil menengah (UMKM) warga sekitar. Ilham berharap, keramaian yang tercipta bisa menjadi pemantik ekonomi lokal. "Mungkin salah satu dengan kegiatan ini bisa membantu UMKM di sekitar kita," harapnya.

Langkah konkret telah diambil. Mereka sudah berdialog dengan para pelaku UMKM dan mendapat respons yang sangat baik. "Hari minggu kemarin, kami sudah mengumpulkan beberapa UMKM, kami ada konsolidasi, gimana baiknya, dan respon dari UMKM sekitar juga lumayan positif," ucapnya.

Sambil merajut mimpi ekonomi, mereka juga serius mengurus aspek legalitas dan keselamatan. Izin kepada pemerintah desa dan instansi terkait sedang diurus, termasuk berkomunikasi dengan para penggiat rafting profesional dan tim SAR untuk memastikan keamanan aktivitas mereka. "Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan beberapa yang melaksanakan rafting, salah satunya Sungai Elo juga kami melakukan komunikasi, sharing juga. Nantinya mungkin juga bakal kami konfirmasikan ke pihak yang berwenang, yang di bidang keamanan, tim SAR atau apa," tutupnya.