
Pemugaran Gedung YPK di Bandung: Upaya Melestarikan Warisan Budaya
Gedung Pusat Kebudayaan (YPK) yang bersejarah di Jalan Naripan, Kota Bandung, kini sedang menjalani proses pemugaran besar-besaran. Gedung ini merupakan peninggalan dari masa kolonial Belanda dan sempat mengalami kerusakan parah akibat ambruknya atap pada Oktober 2024. Kini, pihak terkait memberikan perhatian serius untuk memulihkan kondisi bangunan tersebut.
Pemugaran tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki struktur fisik gedung, tetapi juga sebagai upaya melestarikan warisan budaya yang bernilai tinggi. Proses rehabilitasi telah dimulai sejak 21 Juli 2025 dan direncanakan akan selesai pada November mendatang.
Menurut Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Disparbud Jabar, Ary Heriyanto, pemugaran ini melibatkan berbagai pihak ahli. Mulai dari tim asesmen struktur bangunan hingga peneliti dari BRIN yang khusus menangani bangunan kolonial. Ia menyatakan bahwa setiap bagian bangunan yang berpotensi roboh atau rusak akan direhabilitasi, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai historisnya.
“Kami tidak ingin mengambil risiko. Semua bagian yang berpotensi membahayakan akan diperbaiki, tanpa mengorbankan keaslian bangunan,” ujarnya.
Pemugaran gedung ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 3,9 miliar. Tujuan utamanya adalah memastikan gedung kembali kokoh dan aman, sambil tetap menjaga nilai-nilai budaya yang melekat pada struktur bangunan tersebut.
Proses restorasi dilakukan dengan sangat hati-hati. Material yang digunakan dalam pemugaran dirancang agar serupa dengan aslinya. Misalnya, genting model lama dan kayu bengkirai yang digunakan untuk komponen atap menjadi fokus utama dalam pemugaran. Hal ini dilakukan agar tampilan dan struktur asli tetap terjaga.
Ary menambahkan bahwa setelah rehabilitasi selesai, gedung YPK diharapkan menjadi ruang yang hidup bagi seniman dan budayawan. Tidak hanya sebagai tempat pelestarian budaya, tetapi juga sebagai daya tarik bagi generasi muda.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Gedung YPK bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga bagian dari masa depan Indonesia. Bangunan ini memiliki peran penting dalam memperkenalkan budaya tradisional kepada anak muda. Dengan adanya pemugaran, diharapkan bangunan ini dapat menjadi pusat kegiatan budaya yang aktif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Faktor-Faktor Penting dalam Pemugaran
- Tim Ahli: Terlibat berbagai pihak ahli seperti insinyur, arkeolog, dan peneliti dari lembaga terkait.
- Material Asli: Penggunaan material yang mirip dengan aslinya untuk menjaga keaslian bangunan.
- Anggaran: Dana sebesar Rp 3,9 miliar dialokasikan untuk memastikan keberlanjutan dan keselamatan bangunan.
- Tujuan Budaya: Selain memperbaiki struktur, pemugaran juga bertujuan untuk menjaga nilai-nilai budaya dan meningkatkan partisipasi generasi muda.
Masa Depan Gedung YPK
Setelah proses pemugaran selesai, Gedung YPK diharapkan menjadi tempat yang tidak hanya memperlihatkan keindahan arsitektur masa lalu, tetapi juga menjadi pusat aktivitas budaya yang dinamis. Dengan pengembangan yang tepat, bangunan ini bisa menjadi contoh sukses dalam pelestarian warisan budaya sambil tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Dengan upaya yang dilakukan, diharapkan Gedung YPK tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan budaya Indonesia yang terus berkembang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!