FSGI Kritik Pernyataan Sri Mulyani: Gaji Guru Jadi Tantangan Keuangan Nasional

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kritik terhadap Pernyataan Menteri Keuangan Mengenai Gaji Guru dan Dosen

Seorang tokoh pendidikan di Indonesia, Fahriza Marta Tanjung, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), menyampaikan kritik terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengenai gaji guru dan dosen. Menurut Fahriza, pernyataan Sri Mulyani menunjukkan pandangan yang kurang memahami kondisi nyata para tenaga pendidik di Indonesia.

Sri Mulyani sebelumnya menyebutkan bahwa gaji guru dan dosen yang rendah merupakan tantangan keuangan negara. Ia juga bertanya apakah peningkatan gaji tersebut harus sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah atau bisa melibatkan partisipasi masyarakat. Namun, Fahriza menilai bahwa pernyataan tersebut tidak mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru secara maksimal.

Menurut Fahriza, tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru sesuai dengan UU Guru dan Dosen masih banyak yang belum dilaksanakan. Meskipun undang-undang ini telah berlaku selama 20 tahun, implementasinya dinilai belum optimal.

Masalah Gaji Guru yang Masih Rendah

Salah satu contoh yang disampaikan oleh Fahriza adalah masalah honor guru. Banyak guru yang digaji di bawah upah minimum kabupaten/kota. Bahkan ada yang hanya menerima gaji antara Rp 200 ribu hingga 300 ribu per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa penghasilan mereka jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Selain itu, masih banyak guru yang belum tersertifikasi. Bahkan, beberapa di antaranya sudah memiliki sertifikat pendidik tetapi belum menerima tunjangan profesi. Ini menunjukkan adanya ketidakadilan dalam sistem penghargaan bagi tenaga pendidik.

Kekurangan Jaminan Sosial dan Kesehatan

Masalah lain yang disampaikan oleh Fahriza adalah jaminan sosial dan kesehatan bagi guru. Banyak guru yang belum mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai. Selain itu, akses pendidikan bagi anak-anak guru juga masih terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah belum memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan keluarga guru.

Fahriza juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Sri Mulyani yang dinilai meremehkan peran partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan. Meskipun tidak ada data resmi, partisipasi masyarakat, khususnya perguruan swasta, sangat penting dalam menjaga kelangsungan pendidikan di Indonesia.

Dampak Pendidikan yang Mandek

Jika pendidikan mandek, maka pembangunan nasional akan terhambat. Fahriza menegaskan bahwa hal ini bisa membawa Indonesia pada ancaman kegagalan sebagai sebuah negara. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat menjadi bagian penting dalam mendukung sektor pendidikan.

Penilaian Terhadap Kinerja Menteri Keuangan

Fahriza melihat bahwa Sri Mulyani, yang telah menjabat sebagai Menteri Keuangan selama lebih dari 13 tahun, tampaknya tidak lagi memiliki strategi efektif dalam meningkatkan kesejahteraan guru. FSGI berharap agar pemerintah segera mengambil langkah yang tepat jika memang tidak mampu lagi mengatasi masalah ini.

Sri Mulyani sebelumnya menyampaikan pernyataannya dalam acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia. Ia menyoroti isu gaji guru dan dosen yang sering dibahas di media sosial. Menurutnya, gaji yang rendah bagi tenaga pendidik menjadi tantangan bagi keuangan negara. Ia juga mengajukan pertanyaan apakah semua biaya harus ditanggung pemerintah atau bisa melibatkan partisipasi masyarakat. Namun, ia tidak menjelaskan bentuk partisipasi masyarakat yang dimaksud.