Fakta Terbaru Perampokan Nganjuk: Satu Orang Tewas, Rp150 Juta Raib, Polisi Bentuk Tim Khusus

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Fakta Terbaru Perampokan Nganjuk: Satu Orang Tewas, Rp150 Juta Raib, Polisi Bentuk Tim Khusus

Tragedi Perampokan yang Merenggut Nyawa Ibu Rumah Tangga di Nganjuk

Peristiwa tragis terjadi di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Seorang ibu rumah tangga bernama Enik Mulya Ningsih (55) menjadi korban perampokan yang disertai penganiayaan. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

Enik mengalami luka parah akibat kekerasan yang dialaminya. Meski sempat dirawat intensif di rumah sakit, ia akhirnya meninggal dunia setelah empat hari menjalani perawatan. Uang tunai sebesar Rp150 juta yang merupakan tabungan keluarga juga hilang dalam kejadian tersebut. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli tanah dan rumah di sekitar desa.

Dana tersebut dikumpulkan dari hasil menjual perhiasan dan tabungan kerja keras keluarga. Jumaji, suami Enik, mengungkapkan bahwa uang tersebut juga digunakan sebagai modal tambahan untuk mengajukan pinjaman ke bank. Namun, rencana tersebut kini harus berakhir dengan duka yang sangat mendalam.

Peristiwa Terjadi Saat Keluarga Tidak Ada di Rumah

Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (15/8/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat kejadian, Enik sendirian di rumah. Suaminya sedang menerima panggilan pijat ke tetangga desa, sementara anak bungsu bekerja shift malam di sebuah kedai kuliner. Dua anak lainnya sedang merantau di luar kota.

Ketika Jumaji pulang sekitar pukul 20.00 WIB, ia menemukan pintu rumah dalam kondisi terbuka lebar. Awalnya tidak curiga, namun saat masuk ke kamar, ia melihat istri tergeletak di lantai dengan kepala tertutup kain. Saat mencoba membangunkannya, Jumaji terkejut melihat luka parah di bagian kepala, pipi, dan dahi Enik yang membengkak dan mengeluarkan darah.

Ia panik dan langsung berteriak meminta tolong. Warga segera datang, sementara Jumaji menyadari tas berisi uang Rp150 juta yang biasa diletakkan di samping kasur istrinya sudah raib.

Pemeriksaan Awal dan Aksi Pelaku

Enik segera dilarikan ke RSD Kertosono, lalu dirujuk ke RSUD Jombang. Namun, setelah empat hari menjalani perawatan intensif, Enik akhirnya meninggal dunia pada Selasa (19/8/2025) pukul 10.00 WIB.

Berdasarkan pemeriksaan awal, Jumaji meyakini pelaku masuk melalui pintu depan. Tidak ditemukan tanda-tanda congkelan pada jendela maupun pintu belakang. Rumah mereka juga tidak memiliki pagar, sehingga akses ke pintu utama sangat mudah.

Situasi desa yang sepi pada malam hari membuat aksi perampok berjalan mulus tanpa ada yang mengetahui. Bahkan, suara gaduh di dalam rumah tidak terdengar oleh warga sekitar.

Video Call Terakhir dengan Sang Ibu

Duka mendalam juga dirasakan putri kedua korban, Mira Aji Pangestu (22). Sehari sebelum tragedi, ia sempat melakukan panggilan video dengan sang ibu. Dalam percakapan berdurasi 24 menit itu, Enik bercerita soal rencananya membeli tanah dan rumah menggunakan tabungan Rp150 juta.

"Saya tak menyangka, itu adalah obrolan terakhir saya dengan ibu," ujar Mira dengan mata berkaca-kaca. Ia menggambarkan ibunya sebagai sosok penyayang dan sabar dalam mendidik anak-anaknya. Kini, keluarga hanya bisa berharap polisi segera menangkap pelaku yang telah merampas harta sekaligus nyawa orang tercinta.

Penanganan Kasus oleh Polisi

Kasus ini kini ditangani oleh Satreskrim Polres Nganjuk. Kapolres melalui Kasat Reskrim AKP Sukaca menegaskan bahwa pihaknya serius mengusut kasus perampokan yang merenggut nyawa Enik tersebut.

"Kami sudah membentuk tim khusus. Saat ini masih dalam proses penyelidikan, olah TKP, dan pemeriksaan saksi," tegasnya. Polisi berharap masyarakat dapat memberikan dukungan dan doa agar pelaku segera terungkap.