
Konektivitas UMKM dengan Perusahaan Besar di Jawa Tengah
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah berhasil menghubungkan sebanyak 980 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan perusahaan besar melalui ajang "Kontak Bisnis Jalinan Rantai Pasok Hulu Hilir Produk UMKM" atau Jalidi Rapahuli. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar, menjangkau pembiayaan, memperoleh sertifikasi, hingga meningkatkan kapasitas usaha secara keseluruhan.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan bahwa Jalidi Rapahuli merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pelaku UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan sebagai fasilitasi dari pemerintah agar UMKM bisa terkoneksi langsung dengan pasar yang lebih luas dan berkelanjutan.
Menurutnya, kolaborasi antara perusahaan besar dan UMKM sangat penting dalam melakukan kurasi produk. Dengan demikian, kualitas produk lokal dapat ditingkatkan sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih besar.
Ajang ini juga memiliki peran strategis dalam memperkuat struktur ekonomi daerah. UMKM terbukti tahan banting dalam krisis, termasuk saat pandemi Covid-19, dan mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan.
Berbagai Zona Rantai Pasok yang Diusung
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Eddy S Bramiyanto, menambahkan bahwa Jalidi Rapahuli merupakan bagian dari perayaan HUT ke-80 Jawa Tengah. Sebanyak 980 UMKM berpartisipasi dan dipertemukan dengan 38 mitra dari berbagai sektor seperti pemasaran, pembiayaan, sertifikasi, hingga peningkatan kompetensi.
Kegiatan ini dibagi ke dalam lima zona rantai pasok, yaitu:
- Zona barang dan jasa: Fokus pada produk dan layanan yang disediakan oleh UMKM.
- Zona kebutuhan industri besar: Memfasilitasi keterlibatan UMKM dalam rantai pasok industri besar.
- Zona dukungan makan bergizi gratis: Memberikan akses kepada UMKM untuk mendapatkan dukungan dalam pengembangan produk makanan bergizi.
- Zona sertifikasi dan kompetensi: Membantu UMKM memperoleh sertifikasi dan meningkatkan kualitas kompetensi.
- Zona pembiayaan usaha UMKM: Memberikan akses kepada pelaku usaha untuk memperoleh pendanaan.
Partisipasi Perusahaan Besar dan Lembaga
Sejumlah perusahaan besar turut ambil bagian dalam kegiatan ini, antara lain PT Garuda Indonesia, PT Indofood, PT GoTo Gojek Tokopedia, serta lembaga seperti BBPOM, Kementerian Hukum dan HAM, dan perbankan. Kehadiran mereka memberikan peluang besar bagi UMKM untuk berkembang dan memperluas jaringan bisnis.
Dalam momen ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara beberapa pihak. Misalnya, antara PT GoTo dan Puskoppontren Jateng, serta CV Yuasa Food Wonosobo dan PT BAMS Banjarnegara dengan kelompok tani dan koperasi. Nilai kesepakatan mencapai lebih dari Rp31 miliar.
Harapan dan Tujuan Jangka Panjang
Eddy berharap, Jalidi Rapahuli tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi benar-benar membuka peluang baru dalam promosi, kemitraan, dan pemberdayaan UMKM di Jawa Tengah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam membangun hubungan yang saling menguntungkan antara UMKM dan perusahaan besar.
Dengan adanya Jalidi Rapahuli, diharapkan UMKM di Jawa Tengah dapat terus berkembang, meningkatkan kualitas produk, serta berkontribusi lebih besar dalam perekonomian daerah. Kehadiran ajang ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendukung pertumbuhan UMKM sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!