Fakta Pasha Ungu Mundur dari DPR, Narasi Tak Mau Konsumsi Uang Haram Diungkap

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pasha Ungu dan Isu Pengunduran Diri dari DPR

Pasha Ungu, vokalis band ternama, kembali menjadi sorotan setelah muncul kabar yang menyebutnya mundur dari jabatannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kabar ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan publik. Beberapa pihak mengatakan bahwa Pasha tidak ingin terlibat dalam penggunaan uang haram, sehingga memilih untuk mengundurkan diri.

Namun, berdasarkan informasi yang beredar, isu tersebut sebenarnya tidak benar. Video yang viral di media sosial menampilkan pernyataan yang direkayasa dan disebarkan sebagai fakta. Dalam video tersebut, Pasha dikatakan mengatakan, "Saya tidak mau ikut-ikut makan uang haram, lebih baik mundur demi rakyat saya." Pernyataan ini jelas tidak berasal dari sumber resmi atau konfirmasi langsung dari Pasha sendiri.

Video tersebut menggunakan foto lama Pasha dan potongan ucapan yang tidak utuh, sehingga bisa menyesatkan. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Pasha, partainya Partai Amanat Nasional (PAN), maupun pimpinan DPR RI terkait isu pengunduran diri tersebut.

Tidak Ikut Berjoget, Sikap Pasha Diapresiasi

Beberapa waktu sebelum isu pengunduran diri muncul, Pasha Ungu juga menjadi perhatian karena sikapnya yang berbeda dibanding rekan-rekannya di DPR. Saat para anggota DPR RI berjoget setelah mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, Pasha hanya duduk diam tanpa ikut bergoyang.

Aksi joget yang dilakukan oleh beberapa anggota DPR, termasuk artis seperti Eko Patrio dan Uya Kuya, menuai kritik keras dari masyarakat. Banyak netizen menilai tindakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi masyarakat yang sedang kesulitan. Mereka merasa tidak empati terhadap rakyat yang tengah menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.

Pasha Ungu, yang menjabat sebagai anggota DPR RI di Komisi VIII, dianggap memiliki sikap yang lebih bijak. Ia dipuji karena tidak ikut serta dalam aksi spontan tersebut. Banyak warganet memberikan apresiasi terhadap sikap Pasha yang dinilai paham akan keadaan rakyat.

Penjelasan Pasha Mengenai Aksi Joget

Meski tidak ikut berjoget, Pasha Ungu tetap memuji rekan-rekannya di DPR. Ia menyebut bahwa aksi joget itu muncul secara spontan setelah sidang paripurna selesai. Menurutnya, para anggota DPR yang berjoget hanya merasa gembira setelah mendengar pidato presiden.

Pasha menegaskan bahwa aksi tersebut bukanlah bentuk pengabaian terhadap tugas mereka sebagai wakil rakyat. Ia yakin, meskipun sedang berjoget, para anggota DPR tetap menjalankan tanggung jawabnya. Ia menilai bahwa semua anggota DPR memiliki tujuan yang sama, yakni menerapkan undang-undang yang terbaik bagi masyarakat.

"Paksaan itu spontanitas, ya tidak ada niat kawan-kawan itu kemudian seolah-olah mengesampingkan tugas fungsi," ujar Pasha. Ia menekankan bahwa DPR tetap peka terhadap kondisi masyarakat dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik di berbagai sektor kehidupan.

Kesimpulan

Pasha Ungu kembali menjadi perhatian publik, baik karena sikapnya yang tidak ikut berjoget, maupun isu pengunduran dirinya dari DPR. Meskipun isu tersebut masih dalam keraguan, sikap Pasha tetap mendapat dukungan dari banyak pihak. Ia dianggap memiliki empati terhadap rakyat dan tetap menjaga profesionalisme dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR.