Ekonom UAJY: Pemangkasan BI Rate Perlu Dukungan Iklim Investasi Progresif

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Ekonom UAJY: Pemangkasan BI Rate Perlu Dukungan Iklim Investasi Progresif

Penurunan Suku Bunga Acuan BI untuk Mendorong Investasi

Bank Indonesia (BI) kembali melakukan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Sejak awal tahun 2025, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali, sehingga saat ini mencapai tingkat 5 persen. Penurunan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan aktivitas investasi di dalam negeri.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y Sri Susilo, menjelaskan bahwa penurunan suku bunga acuan bertujuan untuk menggairahkan minat investor. "Dengan turunnya suku bunga, biaya pinjaman akan lebih rendah. Hal ini diharapkan dapat mendorong investasi, terutama dari pelaku usaha dalam negeri yang menggunakan rupiah," ujarnya.

Selain itu, penurunan suku bunga acuan juga diharapkan akan berdampak pada penurunan suku bunga perbankan. Namun, setiap bank memiliki kebijakan dan perhitungan sendiri, sehingga tidak semua bank akan langsung menurunkan suku bunganya sesuai dengan penurunan BI rate. Proses transmisi suku bunga juga memerlukan waktu yang berbeda-beda antar bank.

"Beberapa bank bisa langsung menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti BI rate, tetapi bank lainnya mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Waktu transmisinya juga berbeda," jelasnya.

Meski demikian, menurut Y Sri Susilo, penurunan BI rate saja tidak cukup untuk mendorong investasi secara signifikan. Diperlukan juga penciptaan iklim investasi yang lebih progresif dan mendukung. Ia menilai bahwa birokrasi yang buruk masih menjadi hambatan bagi pengusaha dan investor.

Ia menyebutkan kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang melibatkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer sebagai indikasi buruknya sistem pelayanan birokrasi. Hal ini membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan, yang akhirnya berdampak pada kenaikan harga produk.

"Upaya BI perlu diimbangi dengan pembentukan lingkungan investasi yang lebih baik. Investasi harus cepat dan pasti. Meskipun ada biaya, penting adanya kepastian hukum dan prosedur yang jelas. Investasi akan memberikan dampak nyata jika sudah terealisasi, misalnya ketika sebuah pabrik dibangun. Namun, jika hanya rencana, dampaknya belum terasa," tuturnya.

Tantangan dan Harapan untuk Perekonomian Nasional

Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia merupakan langkah penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan utama tetap berada pada struktur birokrasi dan regulasi yang masih dinilai kurang efisien. Untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik, diperlukan komitmen dari pemerintah dan lembaga terkait agar proses perizinan dan pelayanan lebih cepat dan transparan.

Selain itu, diperlukan koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal yang saling mendukung. Dengan kombinasi kebijakan yang tepat, diharapkan investasi dalam negeri dapat tumbuh secara berkelanjutan, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Tidak hanya itu, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat dan pelaku bisnis tentang pentingnya investasi jangka panjang. Investasi yang stabil dan berkelanjutan akan membantu meningkatkan daya saing ekonomi nasional serta memperkuat struktur perekonomian Indonesia.

Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang menarik bagi pelaku usaha dalam maupun luar negeri. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.