Pembunuhan yang Dipicu oleh Pertengkaran Rumah Tangga
Di Kabupaten Lampung Utara, sebuah kasus pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini menggemparkan masyarakat setempat. Pelaku, yang diketahui bernama Rezki Media Saputra (31 tahun), menunjukkan sikap keras terhadap istrinya, Anita Sari (29 tahun). Menurut informasi yang diperoleh, pelaku secara tegas melarang istrinya untuk bekerja kembali.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada hari Kamis (21/8/2025) sore, saat jasad Anita ditemukan di ladang singkong Dusun Bumi Rejo, Desa Sawo Jajar. Kejadian ini membuat warga sekitar kaget dan memicu penanganan dari pihak berwajib.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Yuni Iswandari, menyampaikan bahwa motif pembunuhan tersebut telah terungkap setelah Satreskrim Polres Lampung Utara melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku. Menurutnya, perbuatan pelaku dipicu oleh pertengkaran rumah tangga yang terjadi antara Rezki dan Anita.
Pertengkaran tersebut terjadi ketika keduanya sedang melintas di jalan Dusun Bumi Rejo, Desa Sawo Jajar. Saat itu, korban sempat menyampaikan niatnya untuk kembali bekerja di Kabupaten Mesuji. Namun, permintaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh pelaku. Ia memberi alasan bahwa ia ingin korban tetap tinggal di Kabupaten Lampung Utara agar bisa merawatnya yang sedang sakit.
Pertengkaran semakin memuncak hingga pelaku melakukan tindakan kekerasan. Ia mencekik leher korban hingga korban terjatuh. Setelah itu, pelaku melanjutkan aksinya dengan menginjak dan melilit leher korban menggunakan ciput (bagian dalam hijab), sehingga korban meninggal dunia.
Sebelumnya, warga Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, digegerkan oleh penemuan jasad wanita di perladangan singkong Dusun Bumi Rejo, Desa Sawo Jajar. Jasad wanita itu ditemukan pada hari Kamis (21/8/2025) sore. Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa korban adalah Anita Sari (29 tahun), yang merupakan warga Desa Cempaka, Kecamatan Sungkai Jaya, Kabupaten Lampung Utara.
Dari hasil penyelidikan, polisi juga menemukan bahwa hubungan antara pelaku dan korban tidak hanya berdasarkan rasa cinta, tetapi juga atas dasar tekanan dan kontrol yang berlebihan dari pihak suami. Hal ini menunjukkan bahwa masalah dalam hubungan rumah tangga bisa berujung pada tindakan yang sangat ekstrem.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga harmonisasi dalam rumah tangga serta menghindari tindakan kekerasan yang dapat merugikan pihak lain. Selain itu, kasus ini juga menggarisbawahi perlunya kesadaran akan hak-hak individu, termasuk hak istri untuk memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan kehidupan mereka sendiri.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!