Buru Lithium, Eramet Uji Sampel Grobogan di Prancis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Eramet Indonesia Melakukan Penelitian Kandungan Lithium di Bledug Kuwu

Eramet Indonesia sedang melakukan penelitian terkait potensi lithium di daerah Bledug Kuwu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kerja sama ini dilakukan dengan Badan Geologi yang berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). CEO Eramet Indonesia, Jerome Baudelet, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel lithium dari lokasi tersebut untuk dianalisis lebih lanjut di Prancis.

Menurut Jerome, sampel yang diambil akan digunakan untuk mengetahui kadar lithium yang terkandung dalam batuan di wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa meskipun lithium dapat ditemukan di berbagai daerah, kualitas dan kadar yang terkandung bisa sangat berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting untuk memastikan apakah daerah tersebut memiliki potensi ekonomi yang layak untuk dikembangkan.

"Kami bekerja sama dengan Badan Geologi. Kami sudah mengambil sampel, dan sekarang sedang dianalisis di Prancis. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada konsentrasi lithium yang cukup tinggi di daerah vulkanik seperti Bledug Kuwu," ujar Jerome di Jakarta, Senin (25/8/2025).

Sejak 2024 lalu, Badan Geologi Kementerian ESDM telah bekerja sama dengan Eramet Indonesia dalam studi potensi cadangan lithium di Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik (EV) di dalam negeri. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari studi teknis hingga eksplorasi dan pengembangan sumber daya manusia. Proyek ini direncanakan berlangsung selama lima tahun ke depan.

Lithium merupakan komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Sayangnya, Indonesia belum memiliki sumber daya lithium secara langsung. Saat ini, negara ini masih bergantung pada bahan baku lain seperti kobalt, nikel, dan mangan untuk produksi baterai.

Untuk mengatasi hal ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pernah menyampaikan rencana impor lithium dari Australia. Menurutnya, impor dari Australia lebih efisien secara logistik karena jarak yang lebih dekat dibandingkan negara-negara Afrika yang biasanya menjadi sumber lithium.

"Sekarang kita sedang bekerja sama dengan Australia untuk impor lithium. Dari Afrika, impor ini biasanya lebih mahal karena biaya transportasi yang tinggi. Dengan mengalihkan impor ke Australia, biaya logistik bisa lebih murah," jelas Bahlil.

Namun, ia belum dapat memberikan estimasi volume impor yang akan dilakukan. Rencana ini masih dalam proses kajian dan evaluasi. "Saya belum tahu berapa volumenya karena saya bukan pengusaha," tambahnya.

Selain itu, Bahlil juga menyebutkan bahwa beberapa pelaku usaha sudah mulai mengambil tambang lithium di Australia. Ini menunjukkan adanya minat dari sektor swasta untuk memenuhi kebutuhan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Dengan adanya penelitian dan kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat segera membangun ekosistem lengkap untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik. Meski saat ini masih bergantung pada impor, langkah-langkah strategis seperti eksplorasi dan kolaborasi internasional diharapkan bisa membuka peluang bagi pengembangan sumber daya alam lokal.