BMKG: Bali Diguncang 79 Gempa dalam 6 Hari, Ini Data Lengkapnya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Gempa di Bali: Data Terkini dan Potensi Bahaya yang Perlu Diperhatikan

Berdasarkan data terbaru dari BMKG Wilayah III Denpasar, selama periode 15 hingga 21 Agustus 2025, terjadi sebanyak 79 kali gempa di Provinsi Bali. Meskipun jumlahnya cukup tinggi, semua kejadian gempa tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat setempat.

Kekuatan gempa yang tercatat berada dalam kisaran M 1,6 hingga M 4,0. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas gempa pada masa tersebut relatif rendah. Tidak ada satu pun gempa dengan magnitudo 5 SR atau lebih besar yang tercatat dalam rentang waktu tersebut.

Secara rinci, gempa dengan magnitudo antara 3 hingga 5 SR terjadi sebanyak 21 kali atau sekitar 27 persen dari total kejadian. Sementara itu, gempa dengan magnitudo di bawah 3 SR mencapai 58 kali atau sekitar 73 persen. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar gempa yang terjadi bersifat kecil dan tidak menimbulkan dampak signifikan.

Dari segi kedalaman, mayoritas gempa terjadi di lapisan dangkal, yaitu kurang dari 60 km. Jumlahnya mencapai 63 kejadian atau sekitar 80 persen dari total gempa. Sementara itu, gempa dengan kedalaman lebih dari 60 km tercatat sebanyak 16 kali atau 20 persen. Tidak ada gempa dengan kedalaman lebih dari 300 km yang terjadi selama periode tersebut.

Bali Berada di Zona Rawan Gempa

Bali termasuk salah satu wilayah yang memiliki potensi tinggi terhadap gempa bumi. Secara tektonik, wilayah ini dikelilingi oleh dua sumber gempa potensial yang dapat memicu gempa kuat dan bahkan tsunami.

Wilayah selatan Bali berbatasan langsung dengan zona megathrust, yaitu area pertemuan lempeng tektonik yang berpotensi menghasilkan gempa besar. Di sisi utara, terdapat patahan aktif serta beberapa sesar yang juga bisa menjadi sumber gempa.

Berdasarkan catatan sejarah, Bali pernah mengalami gempa besar dan merusak sebanyak 11 kali, serta tsunami sebanyak enam kali. Beberapa gempa dahsyat tercatat terjadi di wilayah selatan Bali, seperti tiga kali gempa besar pada tahun 1917.

Pentingnya Kesadaran dan Persiapan

Meskipun gempa yang terjadi belakangan ini tidak dirasakan oleh masyarakat, penting bagi warga Bali untuk tetap waspada. Karena potensi gempa dan tsunami masih ada, masyarakat perlu memahami cara menghadapi situasi darurat dan menjaga kesiapsiagaan.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain: memperkuat bangunan, memahami jalur evakuasi, serta mempersiapkan perlengkapan darurat. Selain itu, masyarakat juga perlu terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait untuk mendapatkan pembaruan terkini mengenai aktivitas geologis di wilayah Bali.

Dengan kesadaran yang tinggi dan persiapan yang baik, masyarakat Bali dapat lebih siap menghadapi ancaman gempa dan tsunami, meski secara teknis wilayah ini masih berada di zona rawan.