Bali Dilanda Banjir Dahsyat, 5 Tewas, 6 Hilang, Turis Asing Jadi Korban

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Banjir Melanda Bali, Banyak Korban Terdampak

Bencana banjir yang terjadi di Bali sejak Selasa (9/9) pagi hingga Rabu (10/9) hari ini menyebabkan kerugian besar. Wilayah yang terkena dampak banjir tidak hanya mencakup pusat ibu kota Provinsi Bali, Kota Denpasar, tetapi juga menyebar ke Kabupaten Badung, sebagian Tabanan dan Jembrana.

Dampak terparah dari banjir tersebut terjadi di Kota Denpasar, Badung dan Jembrana. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Rabu malam, tercatat 184 korban banjir di tiga wilayah tersebut. Di Kota Denpasar dan Badung, ada 151 orang korban, di mana 142 di antaranya selamat, tiga orang meninggal dan enam orang masih dalam pencarian.

Beberapa korban meninggal dikenal dengan nama-nama seperti Nadira, Ni Wayan Lenyot dan Dedek Rio Adi Saputra. Sementara itu, enam korban yang hilang dan masih dalam pencarian adalah Ni Ketut Merta (63 tahun), Ni Made Sawitri, Tasnim (53 tahun), Farwa Husein (32 tahun), Amin Suwandi dan Maimunah.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, menjelaskan bahwa para korban ditemukan melalui operasi SAR yang dilakukan di beberapa lokasi seperti Jalan Pulau Biak, Kampung Jawa, Jalan Mahendradata dan wilayah lainnya.

Tim SAR Basarnas Bali telah menerjunkan personel rescue sejak dini hari untuk mengevakuasi korban banjir. Beberapa evakuasi berhasil dilakukan pada berbagai waktu:

  • Pukul 07.30 WITA: dua orang dewasa dan satu anak-anak dievakuasi dalam keadaan selamat di Kampung Jawa Jalan Ahmad Yani Denpasar.
  • Pukul 08.00 WITA: 30 orang dewasa dievakuasi dalam keadaan selamat di Lingkungan Wiraraja Ubung Kaja Denpasar.
  • Pukul 09.30 WITA: lima orang dewasa dan dua balita dievakuasi dalam keadaan selamat di Jalan Pulau Misol, Kota Denpasar.
  • Pukul 10.30 WITA: 53 orang dewasa, 17 orang anak dan 11 balita dievakuasi di Jalan Pura Demak Denpasar.
  • Pukul 12.30 WITA: dua orang selamat, satu orang meninggal dan tiga orang dalam pencarian dievakuasi di Jalan Hasanudin Denpasar.
  • Pukul 14.00 WITA: satu orang meninggal dan dua orang dalam pencarian dievakuasi di Pasar Kumbasari Denpasar.
  • Pukul 16.20 WITA: satu orang selamat, satu orang meninggal dan satu orang dalam pencarian dievakuasi di Jalan Cokroaminoto Gang Anggrek Denpasar.

Selain warga lokal, tim SAR juga mengevakuasi warga asing yang menjadi korban banjir di Jalan Dewi Sri, Kuta, Badung. Para warga negara asing tersebut dievakuasi pada pukul 16.30 WITA. Rinciannya termasuk tiga WNA Timur Tengah, lima bule Australia, empat WNA Rusia, tiga WNA Korea Selatan dan tiga WNI.

Menurut Nyoman Sidakarya, data terakhir menunjukkan bahwa ada enam orang korban yang belum ditemukan. Upaya pencarian dihentikan sementara pada pukul 19.00 WITA karena kondisi cuaca dan medan yang sulit. Pencarian akan dilanjutkan pada Kamis pagi.

Operasi SAR juga berlangsung di Jembrana. Pada pukul 16.20 WITA, tim SAR melakukan evakuasi terhadap 21 orang dewasa, 10 orang anak dalam keadaan selamat dan dua orang meninggal dunia. Seluruh warga yang terdampak banjir di Jembrana telah dievakuasi dan hingga saat ini tidak ada permintaan evakuasi lagi.

Dua korban banjir di Jembrana diketahui bernama Komang Oka Sudiastawa (38 tahun) yang meninggal setelah kesetrum listrik, dan Nita Kumala (22 tahun) yang meninggal akibat terseret arus banjir.