
Keluarga Meragukan Penyebab Kematian Icang, Terdapat Banyak Kejanggalan
Keluarga dari Faisal Nasution, yang dikenal dengan nama panggilan Icang, merasa curiga terhadap kematian yang diduga disebabkan oleh kecelakaan. Icang, sosok yang pernah viral karena matanya dicolok di kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, kini meninggal dunia pada hari Sabtu (6/9/2025).
Beberapa hal yang tidak biasa menimbulkan keraguan keluarga mengenai penyebab kematian Icang. Denny Sumargo, yang pernah membantu Icang saat mengalami penganiayaan, turut berduka dan siap membantu dalam penyelidikan kasus ini. Ia mengunjungi makam Icang di Cilengeungsi, Kabupaten Bogor, dan menyatakan kesiapan untuk membantu jika keluarga bersedia mengusut lebih lanjut.
"Ada indikasi bahwa kematiannya mungkin disebabkan oleh tindakan orang lain. Semoga ini bisa segera selesai, semua tergantung keluarga. Jika keluarga masih ingin melanjutkan, ini akan menjadi isu baru," ujar Denny Sumargo dalam tayangan Intens Investigasi YouTube.
Dengan jumlah pengikut lebih dari 8,3 juta di kanal YouTube-nya, Denny bersedia membuat kasus ini menjadi viral. "Jika di jalur hukum, biarkan polisi bekerja. Jika ingin bantu dari sisi media, kita coba bantu," tambahnya.
Tiga Kejanggalan yang Membuat Keluarga Meragukan Kematian Icang
Pertama, warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan bahwa mereka mendengar teriakan Icang. Icang bersama temannya mengalami kecelakaan pada pukul 03.00 WIB. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut merupakan tabrak lari, bukan kecelakaan tunggal.
Adik Icang, Namora Nasution, juga menyampaikan bahwa Icang ditemukan sudah tak berdaya di tengah jalan saat hendak dievakuasi. Namun, sempat ada warga yang mendengar Icang berteriak sebelum diselamatkan. Sayangnya, Icang dinyatakan meninggal dunia di TKP sebelum dibawa ke rumah sakit.
Kedua, kronologi kematian Icang. Teman Icang mengungkap bahwa mereka ditabrak oleh pengendara sepeda motor. Hal itu menyebabkan teman Icang mengalami luka-luka. Surya, salah satu sumber informasi, menyebutkan bahwa lokasi kejadian gelap dan penabrak tidak sendirian, tetapi bersama rekan-rekannya.
Meski demikian, keluarga enggan berspekulasi tentang identitas penabrak. "Tidak ada ancaman. Kami yakin, pelaku yang dulu mencubit mata Icang kecil kemungkinannya menjadi penabrak," kata Surya.
Ketiga, luka di tubuh Icang. Meskipun disebut sebagai kecelakaan, Icang tidak memiliki luka di tubuhnya setelah insiden. Dokter hanya melihat adanya pendarahan di telinga Icang. "Kata dokter, kuping kirinya yang ngeluarin darah, kanannya yang lecet. Tapi orang bilangnya kecelakaan," ujar Namora.
Sementara itu, teman Icang mengalami luka sobek di mata. Namora menjelaskan bahwa jika korban jatuh ke aspal, biasanya ada luka yang cukup parah. Namun, wajah Icang terlihat bersih, hanya darah yang terus mengalir dari telinga kirinya. Baju Icang pun tidak robek sedikitpun.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polres Bekasi Kota. "Sementara kita hanya pegang penyebab kematian Icang karena laka lantas aja, tabrak lari. Nanti biarkan pihak polisi yang mengembangkan," imbuh Surya.
Hingga saat ini, penyelidikan masih berlangsung. Keluarga berharap proses hukum dapat memberikan jawaban yang jelas dan memastikan keadilan bagi Icang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!