Bahlil Usung Target 5.700 Desa Terlistrik pada 2030

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Fokus Elektrifikasi Desa di Bawah Kepemimpinan Menteri ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, hadir dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 25 Agustus 2025. Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan beberapa fokus utama yang menjadi prioritas pemerintah, termasuk program elektrifikasi desa. Program ini bertujuan untuk memastikan akses listrik mencapai wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau.

Hingga saat ini, masih ada ribuan desa dan dusun di Indonesia yang belum memiliki akses listrik. Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membangun 5.700 desa yang belum teraliri listrik serta 4.400 dusun. Target yang ditetapkan adalah penyelesaian seluruh program ini hingga tahun 2029-2030. “Dari sisi energi, kami akan mencoba untuk membangun 5.700 desa yang belum teraliri listrik dan 4.400 dusun. Kami akan selesaikan sampai dengan 2029-2030, targetnya itu semua selesai,” ujarnya.

Meskipun anggaran untuk program ini masih dalam proses perhitungan, Bahlil memastikan bahwa program elektrifikasi desa sudah dimasukkan ke dalam anggaran 2025 dan 2026. “Anggarannya lagi dihitung, tapi mulai 2025 di perubahan anggaran dan 2026 sudah dimasukkan anggarannya,” kata mantan Menteri Investasi tersebut.

Bahlil menekankan bahwa program listrik desa merupakan wujud nyata kehadiran negara untuk melayani masyarakat kecil di pelosok. Ia menyebut bahwa Presiden Prabowo secara tegas memerintahkan agar anggaran untuk program ini segera dialokasikan. “Tadi kami melaporkan kepada Bapak Presiden, ini urusan rakyat kecil di bawah ini enggak bisa kita menghitung secara ekonomi,” ujarnya. “Ini membutuhkan kehadiran negara. Bapak Presiden memerintahkan, langsung menganggarkan.”

Angka dan Data Terkini Mengenai Akses Listrik

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR pada Juni lalu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menyampaikan data bahwa hingga kini, sebanyak 1,28 juta rumah tangga di Indonesia belum menikmati akses listrik. Angka ini setara dengan 1,49 persen dari total 86,6 juta rumah tangga nasional.

Jisman menjelaskan bahwa jumlah rumah tangga tanpa akses listrik tersebar di 10.068 lokasi di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan beberapa provinsi di kawasan timur Indonesia. Meskipun rasio elektrifikasi rumah tangga secara nasional telah mencapai 98,51 persen, masih ada jutaan warga yang belum merasakan manfaat listrik. “Rasio elektrifikasi rumah tangga secara nasional memang sudah mencapai 98,51 persen, tapi masih ada jutaan warga yang belum merasakan listrik,” ujar Jisman pada Senin, 30 Juni 2025.

Kementerian ESDM juga mencatat bahwa hingga akhir 2024, terdapat 340 kecamatan atau sekitar 6.700 desa yang belum terhubung dengan jaringan PT PLN (Persero). Hal ini menunjukkan bahwa meski progres telah tercapai, masih banyak daerah yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.

Langkah-Langkah yang Diambil

Program elektrifikasi desa tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga untuk mendukung pembangunan ekonomi lokal. Akses listrik yang memadai dapat meningkatkan produktivitas usaha mikro dan kecil, serta memberikan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, harapan besar dipegang bahwa elektrifikasi desa akan segera mencapai tujuannya, sehingga setiap warga Indonesia dapat menikmati manfaat listrik yang layak.