Kemenko PM Uji Program 'Berdaya Berusaha' di Bandung, Tingkatkan Kolaborasi UMKM dan Ekonomi Kreatif

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Uji Publik Program 'Berdaya Berusaha' di Bandung

Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar uji publik program 'Berdaya Berusaha' di Bandung Creative Hub, pada Senin (25/8). Acara ini menjadi langkah awal pemerintah dalam merancang kebijakan pemberdayaan ekonomi secara kolaboratif bersama pelaku usaha, akademisi, dan komunitas. Uji publik tersebut tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga menjadi ruang bagi praktisi di lapangan untuk memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap desain program.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menegaskan bahwa pendekatan baru ini menandai pergeseran cara kerja pemerintah. Ia menyatakan bahwa partisipasi publik harus bermakna, dimulai sejak hari pertama perancangan, bukan hanya ketika dokumen sudah final. Hal ini menjadi esensi dari pemerintahan kolaboratif yang diusung oleh Presiden Prabowo dan Menko Muhaimin Iskandar.

Puluhan CEO, akademisi, komunitas, serta perwakilan pemerintah daerah hadir dalam forum tersebut. Diskusi dibagi dalam beberapa sesi breakout berdasarkan subsektor ekonomi kreatif, mulai dari kuliner, fesyen, kriya, hingga game. Setiap sesi membahas isu-isu spesifik yang relevan dengan masing-masing subsektor.

Leontinus menambahkan bahwa pola kerja kolaboratif ini membawa semangat dunia swasta ke dalam birokrasi. Di sektor swasta, ia menjelaskan, kita terbiasa mendengar suara konsumen. Dalam pemerintahan, konsumen kita adalah publik. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan harus benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat.

Program 'Berdaya Berusaha' dirancang untuk memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), koperasi, serta pelaku ekonomi kreatif melalui solusi terintegrasi dari hulu hingga hilir. Fokus intervensinya mencakup enam aspek utama: akses bahan baku, optimalisasi produksi, kemudahan pembiayaan, strategi pemasaran, pemahaman tata niaga global, serta fasilitasi legalitas dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Pemilihan Bandung sebagai lokasi uji publik dinilai tepat karena kota ini dikenal sebagai pusat kreativitas. Masukan dari praktisi di Bandung, mulai dari komunitas kreatif hingga CEO startup, akan menjadi fondasi menyempurnakan program sebelum diluncurkan secara nasional. Dengan pendekatan kolaboratif ini, pemerintah berharap program tidak lagi lahir dari menara gading, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.

Tujuan dan Strategi Program 'Berdaya Berusaha'

Program 'Berdaya Berusaha' memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan fokus pada enam aspek utama, program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

  • Akses Bahan Baku: Memastikan pelaku usaha dapat memperoleh bahan baku berkualitas dengan harga yang kompetitif.
  • Optimalisasi Produksi: Meningkatkan efisiensi proses produksi melalui pelatihan dan teknologi yang relevan.
  • Kemudahan Pembiayaan: Memberikan akses ke sumber pendanaan yang mudah dan transparan.
  • Strategi Pemasaran: Mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan inovatif.
  • Pemahaman Tata Niaga Global: Meningkatkan pemahaman tentang pasar internasional dan standar global.
  • Fasilitasi Legalitas dan HAKI: Memberikan dukungan hukum dan perlindungan hak intelektual bagi pelaku usaha.

Dengan pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif, program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, khususnya di kalangan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif.