Apindo: Tantangan Masa Depan RI di Tengah Keterbatasan Lapangan Kerja Berkualitas

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kunci Masa Depan Indonesia: Investasi pada Manusia dan Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sekaligus CEO Sintesa Group, Shinta Kamdani, menyampaikan pandangan mengenai tantangan yang dihadapi masa depan Indonesia. Menurutnya, salah satu hambatan utama adalah rendahnya kapasitas penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Hal ini menjadi fokus utama dalam diskusi yang disampaikannya dalam acara Meet the Leaders bertema Indonesia Incorporated: Driving Job Creation and Economic Resilience in an Era of Global Uncertainty.

Shinta menekankan bahwa investasi terhadap manusia adalah kunci menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki keuntungan demografi yang besar dengan jumlah penduduk sekitar 286 juta orang. Dari total tersebut, sebanyak 260 juta berusia di atas 15 tahun, dan 153 juta di antaranya merupakan angkatan kerja aktif. Hal ini membuat usia produktif menjadi aset penting bagi bangsa.

Namun, ia juga menyoroti ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Berdasarkan data Apindo, kebutuhan lapangan kerja pada 2024 mencapai 12,2 juta orang, sementara hanya 4,4 juta posisi baru yang tersedia. Hanya 4,8 juta tenaga kerja yang berhasil terserap, sementara jumlah pengangguran eksisting mencapai 7,8 juta orang.

Selain itu, kualitas tenaga kerja juga masih jauh dari harapan industri. Hanya 26% pelaku usaha yang merasa kualitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, dan hanya 9% tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi tinggi. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.

Situasi ini turut memperparah masalah pengangguran muda, yang saat ini mencapai 67% pada kelompok usia 15–29 tahun. Selain itu, dominasi sektor informal yang hampir menyentuh 60% juga menjadi isu serius.

Peran Kewirausahaan dalam Membuka Lapangan Kerja

Shinta menilai bahwa kewirausahaan dapat menjadi solusi untuk memperluas penciptaan lapangan kerja dan memperkuat perekonomian nasional. Namun, tingkat entrepreneurship di Indonesia masih rendah, hanya sekitar 3,5% dari populasi. Angka ini jauh di bawah Thailand (4,8%) dan Singapura (9–12%).

Narasi utamanya adalah investasi pada manusia, menciptakan lapangan pekerjaan melalui industri, serta meningkatkan kewirausahaan. Ia menekankan bahwa upaya ini perlu dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan pelaku bisnis.

Konsep Indonesia Incorporated: Empat Kunci Utama

Dalam kesempatan tersebut, Shinta juga menyampaikan konsep Indonesia Incorporated yang sempat disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Konsep ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku bisnis di bawah satu komando presiden untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera dan bermartabat.

Empat kunci utama dalam konsep ini adalah:

  1. Maju dalam karya: Masa depan bangsa harus bertumpu pada inovasi dan karya anak bangsa, bukan hanya bergantung pada sumber daya alam.
  2. Adil dalam kesempatan: Setiap warga negara, termasuk perempuan, harus memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Saat ini, partisipasi tenaga kerja perempuan masih jauh di bawah laki-laki.
  3. Hijau dalam alam: Pertumbuhan ekonomi tidak boleh mengorbankan lingkungan. Kerugian akibat perubahan iklim pada periode 2020–2024 mencapai Rp544 triliun.
  4. Bersatu dalam keragaman: Dengan 1.340 suku bangsa dan keragaman budaya, keberagaman harus menjadi kekuatan untuk memperkuat bangsa.

Shinta menegaskan bahwa masa depan Indonesia tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga pada karya dan inovasi dari anak bangsanya sendiri. Ia menilai bahwa investasi pada manusia dan peningkatan kualitas tenaga kerja adalah langkah krusial untuk membangun masa depan yang lebih baik.