Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, 50 Letusan dalam 6 Jam

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Aktivitas Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Terus Meningkat

Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, tercatat mengalami peningkatan signifikan. Dalam kurun waktu enam jam pada dini hari Sabtu (23/8/2025), sebanyak 50 kali letusan terjadi. Peristiwa ini direkam oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok selama periode pengamatan mulai pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita.

Letusan tersebut disertai dengan gemuruh yang memiliki intensitas lemah hingga sedang. Syawaludin, petugas Pos PGA Ile Lewotolok, menjelaskan bahwa letusan terjadi sebanyak 50 kali dengan amplitudo berkisar antara 4.9-35.9 mm dan durasi sekitar 31-52 detik.

Gempa Embusan Juga Tercatat

Selain letusan, aktivitas gunung juga ditandai dengan adanya gempa embusan. Dalam periode yang sama, tercatat sebanyak 32 kali gempa embusan. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas magma di dalam perut gunung masih cukup tinggi.

Gempa embusan tersebut memiliki amplitudo antara 1.8-7.3 mm dan durasi sekitar 27-35 detik. Syawaludin menambahkan bahwa letusan disertai dengan gemuruh lemah hingga sedang, yang menjadi indikasi tambahan dari aktivitas vulkanik yang meningkat.

Pemantauan Visual Menunjukkan Kondisi Gunung

Berdasarkan pemantauan visual, Gunung Ile Lewotolok terlihat jelas dari pos pengamatan. Asap kawah teramati keluar dengan tekanan lemah dan ketinggian mencapai 25-50 meter di atas puncak. Warna asap bervariasi, mulai dari putih hingga kelabu.

Syawaludin menyebutkan bahwa teramati 50 kali letusan dengan tinggi antara 200-400 meter. Warna asap yang muncul juga beragam, yaitu putih dan kelabu. Hal ini menunjukkan bahwa proses vulkanik masih aktif dan memerlukan pengawasan lebih lanjut.

Status Gunung Masih Di Level III

Hingga saat ini, status Gunung Ile Lewotolok masih berada di Level III (Siaga). Ini menunjukkan bahwa potensi bahaya masih ada dan masyarakat harus tetap waspada. Imbauan untuk mengikuti arahan dari BPBD serta PVMBG sangat penting agar bisa menghindari risiko yang mungkin terjadi akibat aktivitas vulkanik.

Masyarakat di sekitar wilayah Gunung Ile Lewotolok diminta untuk tidak mendekati area kawah dan selalu memperhatikan informasi resmi yang dikeluarkan oleh instansi terkait. Selain itu, kegiatan pendakian atau aktivitas lainnya di sekitar gunung juga dilarang sementara waktu.

Pemantauan terus dilakukan oleh para petugas dan instansi terkait untuk memastikan kondisi gunung tetap terkendali. Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan siap mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.