
Tingkat Kepuasan Warga Kota Semarang terhadap Kinerja Pemimpin
Hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan awal Agustus 2025 menunjukkan bahwa sebanyak 77,4 persen warga Kota Semarang merasa puas dengan kinerja Wali Kota Agustina dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin. Angka ini menjadi indikator penting dalam mengukur keberhasilan pemerintahan yang baru saja berjalan beberapa bulan.
Tanggapan terhadap hasil survei ini datang dari kalangan akademisi Universitas Diponegoro (Undip). Salah satu tokoh yang menyampaikan pandangannya adalah Prof. Firmansyah, Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip. Menurutnya, kepemimpinan Agustina dinilai responsif terhadap keluhan masyarakat, khususnya dalam hal program kebersihan dan pengelolaan sampah.
“Manajemen sampah memang masih menjadi isu utama di Kota Semarang. Jika tidak dikelola secara sistematis, masalah ini bisa menurunkan tingkat kepuasan warga. Namun, apa yang dilakukan oleh Pemkot sudah menunjukkan adanya komitmen untuk menjawab tantangan tersebut,” ujarnya pada Senin (25/8).
Firmansyah menambahkan bahwa pengelolaan sampah bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan inovasi dari kampus. Beberapa solusi yang bisa diterapkan antara lain pemisahan sampah rumah tangga, pemanfaatan ayam untuk mengurai sampah, hingga pengolahan plastik menjadi bahan bakar alternatif.
Selain itu, Prof. FX Sugiyanto, guru besar Undip lainnya, juga memberikan penilaian positif atas capaian survei ini. Ia menilai hasil survei menjadi awal yang baik bagi pemerintahan Agustina–Iswar yang baru saja berjalan selama beberapa bulan.
“Angka kepuasan warga cukup tinggi, tetapi ada sekitar satu dari lima warga yang belum puas. Ini menunjukkan bahwa masih ada PR besar yang harus segera diselesaikan,” katanya.
Sugiyanto menyoroti fondasi pemerintahan yang baru, termasuk program bantuan sebesar Rp25 juta per RT per tahun. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa banyak pengurus RT yang masih bingung dalam memanfaatkan dana tersebut karena aturan penggunaan belum sepenuhnya tersosialisasi.
Dia juga menekankan pentingnya penanganan dua masalah klasik Kota Semarang, yaitu banjir dan sampah. Kedua isu ini langsung dirasakan oleh masyarakat dan harus segera ditangani dengan serius.
Dari sisi Wali Kota Agustina, hasil survei Kompas dianggap sebagai rapor awal dari pemerintahannya. Ia menyatakan bahwa angka kepuasan ini menjadi bahan introspeksi dan tidak boleh membuat pihaknya cepat puas.
“Kami harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat hubungan dengan masyarakat,” ujarnya.
Agustina menegaskan bahwa Pemkot Semarang akan terus memperkuat komunikasi dengan warga, akademisi, hingga mitra strategis agar kebijakan yang diambil lebih partisipatif. Tujuan utamanya adalah menciptakan Semarang sebagai kota yang seimbang antara pembangunan, lingkungan, dan keselamatan warganya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!