4 Cara Mengatasi Dorongan Bunuh Diri Menurut Ahli Psikologi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Teknik Self-Help untuk Mengendalikan Dorongan Bunuh Diri

Kasus bunuh diri yang terjadi di Jawa Barat beberapa waktu lalu menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar. Namun, bagaimana jika dorongan tersebut muncul dari dalam diri sendiri? Ketika seseorang merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu menenangkan pikiran dan jiwa.

Mengapa Seseorang Membuat Ide Bunuh Diri?

Menurut psikolog Clement Eko Prasetio, M.Psi., ide bunuh diri sering muncul karena perasaan putus asa, merasa tidak bisa melakukan apa pun lagi, atau merasa "mentok". Perasaan ini bisa membuat seseorang terjebak dalam masa lalu dan tidak sadar akan keadaan saat ini. Oleh karena itu, penting untuk kembali hadir di saat sekarang.

1. Latihan Mindfulness

Mindfulness adalah teknik yang memungkinkan seseorang untuk menyadari kondisi saat ini dan "hadir" di tengah situasi. Ketika kita terjebak dalam perasaan negatif, kita cenderung melihat dunia dengan perspektif yang sempit. Dengan mindfulness, kita bisa melihat bahwa kegagalan yang dirasakan bukanlah hal yang permanen.

Contohnya, ketika seseorang merasa gagal dalam pekerjaan, ia bisa melihat bahwa ia masih bisa duduk dan melihat jendela. Ini adalah tanda bahwa ia masih hidup dan memiliki kesempatan untuk berubah. Mindfulness juga membantu menghindari penghakiman terhadap diri sendiri.

2. Berbagi Cerita dengan Orang Lain

Berbicara dengan orang lain, seperti keluarga atau teman dekat, bisa menjadi langkah awal untuk mengurangi beban emosional. Jika seseorang merasa tidak nyaman berbicara langsung, ia bisa mencoba menulis dalam bentuk jurnal atau diary. Menulis dapat membantu menguraikan perasaan dan pikiran yang tersembunyi.

Namun, penting untuk tetap hati-hati saat menulis. Ketika seseorang sedang sangat sedih, ia bisa terlalu overthinking tentang perasaan putus asa. Oleh karena itu, ia disarankan untuk menulis kalimat-kalimat harapan, seperti “Ini akan berlalu” atau “Aku bisa melewatinya”. Meskipun terdengar palsu, kalimat-kalimat ini bisa membantu membangun semangat dan keyakinan diri.

3. Journaling

Journaling atau menulis jurnal adalah cara efektif untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran. Dengan menulis, seseorang bisa mengorganisasi pemikirannya dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Namun, penting untuk tidak terlalu terjebak dalam perasaan negatif. Jurnal harus digunakan sebagai alat untuk membangun harapan dan kepercayaan diri.

4. Mendistraksi Diri Sendiri

Psikolog Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., menyarankan untuk mendistraksi diri sendiri agar tidak terus-menerus memikirkan ide bunuh diri. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain mengejar hobi, berinteraksi dengan anak atau keluarga, atau melakukan aktivitas yang membuat rasa bahagia.

Namun, tidak semua orang cocok dengan teknik yang sama. Beberapa orang mungkin tidak nyaman dengan journaling atau teknik pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk memilih teknik yang sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan diri sendiri.

Tips Penting Saat Menghadapi Dorongan Bunuh Diri

  • Jangan memaksakan diri untuk melakukan semua teknik yang ada.
  • Coba berbagai metode untuk mengetahui mana yang paling efektif.
  • Bicaralah dengan orang terdekat atau profesional jika perlu.
  • Jangan mengabaikan gejala depresi atau perasaan putus asa.

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika perasaan ingin bunuh diri semakin parah, segera cari bantuan dari ahli psikologi, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa. Dukungan yang tepat bisa menjadi jalan keluar dari rasa putus asa.