3 Peristiwa Dunia: Istri Mantan PM Nepal Meninggal, Picu Protes Generasi Z

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peristiwa Kekerasan yang Mengguncang Nepal

Pada Rabu, 10 September 2025, dunia kembali dihebohkan oleh peristiwa kekerasan yang terjadi di Nepal. Berita utama kali ini mengungkap tentang kematian istri mantan Perdana Menteri Nepal yang tewas dibakar hidup-hidup oleh para pengunjuk rasa. Kejadian ini menjadi salah satu momen paling mengejutkan dalam sejarah negara tersebut.

Istri Mantan PM Dibakar Hidup-Hidup

Rajyalaxmi Chitrakar, istri dari mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, meninggal pada hari Selasa, 9 September 2025. Ia ditemukan dalam kondisi kritis setelah rumahnya diserang dan dibakar oleh kelompok pengunjuk rasa. Peristiwa tragis ini terjadi di wilayah Dallu, ibu kota Kathmandu. Chitrakar kemudian dibawa ke Rumah Sakit Luka Bakar Kirtipur, tetapi akhirnya meninggal selama proses perawatan.

Peristiwa ini terjadi dalam konteks protes yang semakin memanas. Pemerintah telah memblokir akses media sosial, sehingga memicu kemarahan masyarakat. Kerusuhan pun berkembang menjadi kritik terhadap pemerintah dan tuduhan korupsi terhadap elite politik. Perdana Menteri saat itu, KP Sharma Oli, juga mengalami kerugian karena rumahnya dibakar. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai bentuk penyelesaian konflik.

PM Nepal Mundur Setelah Protes Besar-Besaran

Meskipun Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli telah mengumumkan pengunduran dirinya, protes masih berlangsung dengan intensitas tinggi. Ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan, memblokir jalan raya, dan membakar gedung parlemen serta bangunan pemerintah lainnya.

Dalam suratnya kepada Presiden Ramchandra Paudel, Oli menyatakan bahwa ia mundur demi menciptakan suasana yang lebih baik bagi penyelesaian masalah secara politis. Ia mengklaim bahwa pemerintahannya tidak bisa lagi mengendalikan situasi yang semakin memburuk. Demonstrasi yang terjadi menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang, menjadikannya salah satu gelombang protes paling berdarah dalam dekade terakhir.

Penyebab Demonstrasi: Kesenjangan Sosial dan Korupsi

Nepal diguncang oleh demonstrasi yang melengserkan Perdana Menteri Sharma Oli. Demonstran membakar beberapa gedung pemerintah, termasuk gedung parlemen. Sebanyak 22 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka akibat bentrokan dengan polisi.

Menurut laporan dari Al Jazeera, penyebab utama protes adalah kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin. Banyak warga merasa bahwa keluarga pejabat menjalani kehidupan mewah sementara banyak penduduk mengalami kesulitan ekonomi. Hal ini memicu kemarahan besar di kalangan generasi muda, terutama Gen Z, yang menuntut perubahan dan transparansi dari pemerintah.

Demonstrasi ini juga didorong oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah dan kecurigaan akan adanya korupsi. Banyak pemuda Nepal kembali turun ke jalan, menentang jam malam dan menuntut reformasi. Beberapa pengunjuk rasa bahkan membakar gedung-gedung pemerintah sebagai simbol penolakan terhadap sistem yang dianggap tidak adil.

Proses demokratisasi di Nepal terus berjalan, namun tantangan besar masih menanti. Tantangan ini tidak hanya terkait dengan stabilitas politik, tetapi juga dengan upaya membangun kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh rakyat.