
Museum Tembakau, Tempat Edukasi dan Pengenalan tentang Budidaya dan Manfaat Daun Tembakau
Museum Tembakau di Kabupaten Jember menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh para penggemar tembakau. Terletak di Jl Kalimantan, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, museum ini menyediakan informasi lengkap mengenai sejarah, proses penanaman, pengolahan, serta berbagai jenis tembakau yang ada di daerah tersebut. Selain itu, museum ini juga menjadi bagian dari acara Festival Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) ke-4 tahun 2022.
Pengunjung yang masuk ke dalam museum akan langsung disambut dengan daun tembakau kering yang digantung di pintu masuk, lengkap dengan tulisan "Museum Tembakau" di atasnya. Gerbang masuk ini memiliki desain unik, terbuat dari bambu, dan menyerupai pintu masuk gudang atag atau gudang pengeringan tembakau khas Jember.
Di dalam museum, pengunjung bisa melihat berbagai jenis daun tembakau, baik dalam bentuk lembaran maupun rajangan. Di bagian pameran, terdapat informasi mengenai sejarah tembakau di Indonesia dan khususnya di Jember. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat peta distribusi tembakau di seluruh Indonesia.
Proses penanaman dan pengolahan tembakau di Jember bisa dilihat secara langsung di museum tanpa perlu pergi ke ladang atau gudang pengolahan. Salah satu bagian yang menarik adalah adanya miniatur gudang atag yang merupakan gudang khas Jember. Gudang atag terbuat dari bahan utama bambu dan beratap anyaman daun tebu. Gudang ini biasanya ditemukan di beberapa kecamatan sentra tembakau seperti Ajung, Jenggawah, Wuluhan, Ambulu, Tempurejo, dan Mumbulsari.
Gudang atag digunakan sebagai tempat pengeringan daun tembakau setelah dipanen dan dipilah. Setelah dikeringkan, daun tembakau kemudian dikirimkan ke pembeli. Peserta Festival JKCI yang berasal dari luar negeri, seperti Prancis dan Spanyol, tampak terkesan dengan miniatur gudang atag yang dipajang di museum.
Selain itu, terdapat juga pameran Tembakau Na-Oogst, yaitu daun tembakau kering yang digantung seperti pemasangan di dalam gudang atag. Menurut Sunito, pegawai Lembaga Tembakau Jember yang bertugas sebagai pemandu, Tembakau Na-Oogst ini merupakan bahan utama dalam pembuatan cerutu.
Di akhir kunjungan, pengunjung diajak untuk mengenal berbagai produk turunan hasil daun tembakau. Menurut Kepala UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang (PSMB) dan Lembaga Tembakau Jember, Abdiel Popang, tembakau bukan hanya digunakan sebagai bahan utama cerutu atau kretek, tetapi juga memiliki berbagai diversifikasi.
Beberapa contoh produk olahan tembakau antara lain biochar, yaitu asam cair berbahan tembakau yang dapat digunakan sebagai pembenah tanah. Asam cair ini membantu memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan kandungan nitrogen, serta daya ikat air. Daun tembakau juga bisa dibuat menjadi briket yang berfungsi sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, ada juga pestisida nabati ekstrak tembakau serta contoh balsem tembakau. Selain itu, motif batik khas Jember juga terinspirasi dari daun tembakau. Hal ini menjadikan motif batik Jember sebagai salah satu yang paling dikenal.
Museum Tembakau berada dalam satu kompleks dengan UPT PSMB dan Lembaga Tembakau Jember, karena museum ini dikelola oleh unit tersebut. Meskipun saat ini museum hanya dibuka pada hari kerja Senin hingga Jumat, namun pengunjung tetap bisa datang. Popang menambahkan bahwa selama ini hampir setiap hari selalu ada kunjungan, kecuali saat museum ditutup akibat pandemi.
Tamu dari Spanyol, Norberto Rodriguez, yang mengikuti Festival JKCI ke-4 mengaku senang bisa berkunjung ke Museum Tembakau Jember. Ia menyarankan bagi para pecinta cerutu dan tembakau untuk mendatangi tempat ini. “Saya baru tahu ada tempat ini, dan ini menarik. Suatu tempat yang memaparkan perihal cerutu. Bagi anda 'cigar lover' sebaiknya mengunjungi tempat ini,” ujarnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!