
Indonesia Berkomitmen Kuat dalam Mendorong Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan ASEAN
Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan, seperti perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Dalam upaya mewujudkan visi keberlanjutan jangka panjang, negara ini memainkan peran penting sebagai penggerak utama di kawasan Asia Tenggara.
Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup, Ary Sudijanto, menyatakan bahwa isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, polusi laut, dan krisis limbah tidak memiliki batas wilayah. Oleh karena itu, ASEAN harus bekerja sama untuk melindungi kawasan ini bagi generasi mendatang. Indonesia berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah regional dengan target 100% sampah, termasuk plastik, terkelola dengan baik pada tahun 2029. Selain itu, pihaknya juga mendorong agar ASEAN bersatu dalam memperjuangkan kesepakatan global untuk mengakhiri polusi plastik.
Beberapa capaian strategis yang disepakati oleh negara-negara ASEAN antara lain:
- Pengesahan ASEAN Joint Statement on Climate Change for COP30 UNFCCC
- Pelaporan progres pendirian Asean Center for Climate Change (ACCC)
- Penyusunan Asean Climate Change Strategic Action Plan yang akan diluncurkan awal 2026
- Pengesahan enam kawasan lindung baru sebagai ASEAN Heritage Park
Selain itu, beberapa kota dianugerahi ASEAN Environmentally Sustainable Cities Award atas keberhasilan dalam mewujudkan udara bersih, pengelolaan air dan tanah berkelanjutan, serta perlindungan biodiversitas perkotaan. Hal ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan yang menyepakati agenda penting berikutnya, seperti COP-21 AATHP di Vietnam pada 2026 serta AMME ke-19 dan COP-22 AATHP di Nay Pyi Taw, Myanmar pada 2027.
Lima Kota di Indonesia Raih Penghargaan Lingkungan Berkelanjutan
Pada ajang The 6th Asean Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan The 5th Certificate Recognition, lima daerah di Indonesia berhasil meraih penghargaan. Penghargaan ini diberikan kepada kota dan kabupaten di ASEAN yang dinilai berhasil mewujudkan tata kelola lingkungan berkelanjutan berdasarkan indikator utama seperti udara bersih, air bersih, dan lahan bersih, serta indikator baru yakni keanekaragaman hayati perkotaan, ruang terbuka hijau, dan penerapan ekonomi sirkular.
Berikut adalah lima kota dan kabupaten di Indonesia yang meraih penghargaan:
Kabupaten Banyumas
Kabupaten Banyumas meraih Asean ESC Award berkat keberhasilan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang inovatif dan inklusif. Dengan 67 bank sampah aktif, penerapan prinsip 3R, hingga produksi Refuse Derived Fuel (RDF), Banyumas mampu mengelola 77% timbulan sampah. Inovasi seperti TPS3R, budidaya maggot, pengomposan, dan pengadaan ramah lingkungan menjadikan Banyumas model pengelolaan sampah di Asia Tenggara.
Kota Malang
Kota Malang meraih sertifikat pengakuan kategori udara bersih untuk Kota Besar atas keberhasilannya menjaga kualitas udara. Pemerintah Kota Malang rutin mengadakan uji emisi kendaraan, melakukan penghijauan dengan penanaman 518 pohon, serta menurunkan konsentrasi polutan hingga memenuhi standar internasional. Indeks kualitas udara Kota Malang mencapai 88,36, yang berdampak positif bagi kesehatan masyarakat, produktivitas ekonomi, dan kualitas pendidikan.
Kota Bandung
Kota Bandung menerima sertifikat pengakuan untuk kategori air bersih untuk kota besar berkat keberhasilan meningkatkan akses air bersih dan sanitasi. Sebanyak 91,68% rumah tangga memiliki akses air minum layak, sementara 82,55% rumah tangga dan industri terhubung ke sistem pembuangan limbah nasional. Kota Bandung juga mengembangkan inovasi reklamasi mata air menjadi ruang publik multifungsi.
Kota Padang
Kota Padang memperoleh sertifikat pengakuan untuk kategori ekonomi sirkular untuk kota besar dengan mendorong transformasi pengelolaan sampah menjadi sumber daya bernilai ekonomi. Melalui bank sampah, budidaya maggot, serta program pengadaan barang dan jasa ramah lingkungan, Kota Padang menghasilkan produk daur ulang yang dipasarkan luas.
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Ciamis meraih sertifikat pengakuan kategori Clean Land untuk kota kecil atas keberhasilan menurunkan sampah ke TPA dari 45 truk per hari pada 2019 menjadi hanya 9 truk per hari di 2024. Program inovatif seperti sedekah sampah, pelarangan plastik kurban, hingga insentif sepeda motor bagi penabung sampah terbaik berhasil meningkatkan partisipasi warga.
Menjadi Contoh Inspiratif untuk Kota-Kota Lain di ASEAN
Lima penghargaan tersebut merupakan bukti nyata dari komitmen kuat Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Inovasi seperti pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kabupaten Banyumas, upaya peningkatan kualitas udara di Kota Malang, manajemen air bersih di Kota Bandung, penerapan ekonomi sirkular di Kota Padang, dan pengelolaan lahan melalui kegiatan pengurangan sampah di Kabupaten Ciamis merupakan contoh konkret yang dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di ASEAN.
Indonesia akan terus menyinergikan program Adipura dengan kriteria Asean Environmentally Sustainable Cities untuk mendorong lebih banyak lagi kota di Indonesia agar mampu bersaing dan diakui di tingkat internasional, demi mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan capaian ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah penerima penghargaan, tetapi juga menginspirasi kota lain di ASEAN untuk mereplikasi praktik terbaik menuju pembangunan kota hijau, berkelanjutan, dan inklusif.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!