
Penanganan Kasus Balita Terluka di Daycare Surabaya
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan respons terhadap adanya laporan tentang seorang balita yang mengalami cedera saat dititipkan di tempat penitipan anak atau daycare. Menurutnya, jika ditemukan adanya kelalaian dari pihak daycare, maka bisa saja mendapatkan sanksi berupa pencabutan izin usaha.
Eri menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya akan melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa pengawasan terhadap daycare tidak dilakukan secara mandiri, tetapi juga melibatkan instansi terkait. Jika ada kejadian seperti ini, maka akan dilakukan investigasi lebih lanjut.
"Jika ternyata ada kelalaian yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan dampaknya cukup besar, maka bisa saja izin daycare dicabut," ujarnya dalam pernyataannya. Ia juga menjelaskan bahwa setiap daycares harus memenuhi persyaratan tertentu untuk mendapatkan izin. "Karena ada yang izinnya dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya dan ada juga yang melalui OSS (Online Single Submission), kita akan lihat nanti."
Proses Pemeriksaan Izin Daycare
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengecek kembali izin dari daycare tersebut setelah insiden balita terluka. Menurutnya, pengasuhan anak di daycare harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Misalnya, cara mengajarkan anak, posisi tidur, dan pola makan harus sesuai aturan.
"Contohnya, untuk mengajari anak, tidurnya miring seperti apa, minumnya bagaimana, itu mesti sesuai ketentuannya," jelas Yusuf. Ia menekankan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap anak-anak di daycare agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pengalaman Orang Tua yang Mengalami Kekhawatiran
Sebelum kejadian ini, SR (32) dan istrinya, warga Sidoarjo, menitipkan anak mereka yang masih berusia satu tahun, EJ, di sebuah daycare di kawasan Medayu, Surabaya Timur. Pada awal Juni 2025 pagi, SR mendapat kabar dari istri bahwa anaknya mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya saat dititipkan di daycare.
"Katanya dapat laporan dari daycare bahwa anak saya digigit temannya. Laporan daycare gitu, digigit temannya sampai luka-luka akhirnya saya langsung balik enggak jadi ke kantor," ungkap SR. Saat tiba di daycare, ia semakin terkejut karena luka yang dialami anaknya tidak hanya pada wajah, tetapi juga rahang, lengan, dan punggung.
SR mengungkapkan bahwa pihak daycare mengirimkan foto anaknya dengan filter, sehingga wajahnya tidak terlihat parah. Namun, saat dijemput, kondisi anaknya sangat mengkhawatirkan. Ia langsung membawa anaknya ke klinik dekat lokasi dan dokter memastikan bahwa luka tersebut merupakan bekas gigitan.
Menurut laporan dari daycare, anak SR digigit oleh sesama balita yang masih berusia 2,5 tahun. Kejadian ini terjadi di salah satu kamar tanpa ada pengawasan dari orang dewasa. Hal ini menunjukkan kurangnya pengawasan dan kesadaran dari pihak daycare terhadap kebutuhan anak-anak.
Langkah-Langkah yang Akan Diambil
Dalam rangka mencegah kejadian serupa di masa depan, Pemkot Surabaya akan meningkatkan pengawasan terhadap semua daycare yang ada. Selain itu, pihak dinas akan memeriksa izin dan prosedur kerja dari setiap penyedia layanan penitipan anak.
Seluruh pihak terkait, termasuk pengelola daycare, harus sadar bahwa tanggung jawab terhadap keselamatan anak adalah prioritas utama. Dengan adanya langkah-langkah penguatan regulasi dan pengawasan, diharapkan kejadian seperti ini dapat diminimalisir dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan penitipan anak dapat terjaga.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!