
Pergerakan Bursa Asia dan Kekhawatiran terhadap Kebijakan The Fed
Pada perdagangan hari Selasa, 19 Agustus 2025, bursa saham Asia mengalami penurunan. Investor cenderung bersikap hati-hati sambil menantikan sinyal kebijakan dari Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan dalam simposium tahunan mereka di Jackson Hole, Wyoming, pekan ini. Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang turun sekitar 0,2%, mengikuti tren penurunan yang terjadi di Wall Street pada hari sebelumnya.
Di sisi lain, pasar Eropa justru tampil lebih optimis. Indeks futures Euro Stoxx 50 naik 0,3%, DAX Jerman meningkat 0,2%, dan FTSE Inggris juga menguat 0,3%. Hal ini menunjukkan bahwa investor di Eropa sedang mencari peluang di tengah ketidakpastian global.
Perkembangan Harga Komoditas
Dalam pasar komoditas, harga minyak dunia sedikit melemah sebesar 0,2% menjadi 63,29 dolar AS per barel. Sementara itu, harga emas tetap stabil di kisaran 3.334,9 dolar AS per ounce. Dollar AS juga tercatat sedikit menguat, meskipun situasi global masih penuh ketidakpastian.
Simposium ekonomi Jackson Hole menjadi fokus utama bagi pelaku pasar keuangan. Gubernur The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan memberikan pidato pada 22 Agustus dengan tema “Economic Outlook and Framework Review.” Pidato ini sangat penting karena bisa menjadi arahan kebijakan moneter Amerika Serikat ke depan.
Prediksi Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed
Pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada bulan September mendatang. Data CME FedWatch menunjukkan bahwa probabilitas pemangkasan suku bunga saat ini mencapai sekitar 84%. Hal ini menunjukkan bahwa banyak investor percaya bahwa The Fed akan mengambil langkah agresif untuk meredam tekanan inflasi.
Kebijakan moneter The Fed selalu menjadi acuan bagi pasar keuangan dunia. Keputusan yang diambil di Jackson Hole tidak hanya akan memengaruhi indeks saham Amerika, tetapi juga arus modal di Asia dan negara berkembang.
Analisis Pasar Global
Seorang analis pasar global menyampaikan pandangan bahwa setiap kata yang keluar dari Powell akan dibaca secara hati-hati oleh pasar. Isyarat dovish bisa meningkatkan selera risiko, sementara nada hawkish berpotensi menekan aset berisiko. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar sangat sensitif terhadap pengumuman The Fed.
Dengan sentimen yang masih rapuh, pelaku pasar global memilih untuk bersikap hati-hati sambil menanti arah kebijakan bank sentral terbesar dunia tersebut. Tidak ada yang bisa diprediksi dengan pasti, namun satu hal yang jelas adalah bahwa keputusan The Fed akan memiliki dampak luas terhadap pasar global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!