Festival Bidar: Tradisi Perahu yang Dinanti Setiap 17 Agustus

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Festival Bidar: Tradisi Perahu yang Dinanti Setiap 17 Agustus

Festival Bidar Tradisional di Palembang Meriahkan Peringatan HUT Kemerdekaan

Di tengah semarak perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, masyarakat Palembang kembali memadati Benteng Kuto Besak (BKB) untuk menyaksikan festival bidar tradisional. Acara yang digelar pada hari Minggu (17/8/2025) ini menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh ribuan warga.

Suasana di sekitar Sungai Musi terasa sangat hidup dengan berbagai aktivitas yang menarik perhatian. Riuh tepuk tangan dari penonton, alunan musik dari panggung hiburan, dan deru air sungai yang mengalir memberikan nuansa harmonis yang khas. Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi bentuk pelestarian budaya yang telah ada sejak lama.

Lomba bidar dan perahu hias menjadi pusat perhatian dalam acara ini. Sejak pagi hari, warga sudah mulai memadati tepian sungai, bahkan banyak yang menyewa perahu atau kapal untuk bisa melihat langsung jalannya lomba dari dekat. Selain itu, beberapa orang memilih menonton dari rumah mereka yang berada di sepanjang tepi Sungai Musi, atau dari atas Jembatan Ampera dan Jembatan Musi 6.

Bidar yang digunakan dalam lomba memiliki ukuran yang spesifik, yaitu panjang 29 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 80 cm. Setiap bidar dinaiki oleh 57 pendayung, satu penimba air, serta satu pengarah jalur. Semua komponen ini harus bekerja sama secara baik agar dapat bersaing di lintasan Sungai Musi yang cukup deras.

“Setiap tahun saya tunggu momen ini. Rasanya beda, bangga lihat budaya kita masih hidup,” ujar Rani, warga 36 Ilir, yang datang bersama keluarga sejak pagi. Ia merasa senang bisa menyaksikan tradisi yang jarang terlihat ini.

Namun, di balik kegembiraan dan keramaian, ada kekhawatiran yang muncul dari para pelaku budaya. Salah satunya adalah Ardi, pemilik sekaligus peserta lomba bidar. Ia mengatakan bahwa mengikuti lomba bukan hanya untuk menang, tetapi juga demi menjaga tradisi yang semakin langka.

“Sekarang hanya tersisa sembilan bidar yang aktif, dan semua milik warga Ogan Ilir. Biaya perawatannya besar, bisa mencapai Rp 20 juta setahun. Jika tidak ada bantuan, bisa saja tahun depan lomba ini tidak lagi digelar,” katanya dengan nada khawatir.

Festival Bidar menjadi bukti bahwa tradisi bisa tetap hidup meskipun di tengah modernitas, asalkan ada komitmen bersama untuk melestarikannya. Bidar bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai jejak sejarah, kebanggaan lokal, dan identitas budaya Palembang yang harus terus dijaga.

Pemerintah Kota Palembang juga menunjukkan perhatian besar terhadap acara ini. Wali Kota Ratu Dewa menegaskan bahwa BKB dipilih sebagai pusat kegiatan karena memiliki makna sejarah yang penting. Benteng yang dibangun pada abad ke-18 oleh Kesultanan Palembang Darussalam ini dianggap sebagai simbol perjuangan dan kekuatan rakyat sebelum masa kolonialisme.

“Festival ini bukan hanya perayaan. Ia adalah perekat silaturahmi, penggerak ekonomi, dan sarana memperkenalkan Palembang sebagai kota tradisi, budaya, dan sejarah,” ujar Ratu Dewa di sela-sela acara.

Sebagai bagian dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN) yang diakui Kementerian Pariwisata RI, festival ini ditargetkan dapat menarik hingga 60 ribu wisatawan lokal dan mancanegara. Berbagai rangkaian kegiatan pun disiapkan, seperti bazar UMKM, panggung hiburan dengan artis ternama seperti Andika Mahesa, serta penampilan band-band lokal yang memperkaya suasana.